TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bergerak cepat mengambil sejumlah keputusan penting menyusul kecelakaan lalu lintas bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta yang menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya di Cisarua, Bogor, Jumat kemarin.
Kepala Pusat Komunikasi PublikĀ Kemenhub Bambang S Ervan mengatakan Menteri Perhubungan EE Mangindaan telah bertemu dan mendapat penjelasan dari Kepala RS Paru Cisarua terkait kecelakaan itu.
Menteri Perhubungan memberikan penjelasan kepada pers di mana Kementerian berupaya keras agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Kemenhub akan memeriksa secara komprehensif seluruh komponen baik manajemen maupun teknis operasional perusahaan angkutan," ujar Bambang ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (12/2/2012).
Menurut dia dari laporan ada indikasi kecelakaan maut itu terjadi karena rem blong.
"Perlu diteliti karena harusnya ada indikasi awal kalau rem blong," ujar Bambang.
Demikian pula akan dilakukan audit terhadap rambu dan sarana jalan. "Audit terhadap pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor dan perketat pelaksanaannya," kata Bambang.
Rencananya Senin besok Kemenhub akan memanggilĀ perusahaan otobus (PO) Kurnia Bhakti akan dipanggil untuk diminta keterangan.