News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Antasari Melawan

5 Hakim Agung Berpendapat Bulat Tolak PK Antasari Azhar

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Yulis Sulistyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antasari Azhar, terpidana 18 tahun kasus pembunuhan Direktur PT.Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain, mengikuti persidangan peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan agenda tanggapan jaksa penuntut umum, Selasa (13/9/2011). Dalam persidangan itu, Antasari meminta majelis hakim agar menghadirkan beberapa saksi baru terkait kasus yang menjeratnya seperti paramedis yang bekerja Rumah Sakit Mayapada, tempat jenazah Nasrudin dibawa pertama kali setelah dibunuh pada 14 Maret 2009 dan jaksa penuntut umum pada persidangan tingkat pertama.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya Antasari Azhar untuk menghirup udara bebas kandas. Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Antasari.

"Tidak ada dissenting opinion, semua berpendapat bulat," ujar hakim agung Suhadi dalam jumpa pers di Gedung MA, Jakarta, Senin (13/2/2012).

Majelis hakim PK untuk perkara Antasari diketuai oleh Harifin Tumpa yang juga Ketua MA. Empat anggota majelis hakimnya yakni Djoko Sarwoko, Komariah E Saparjaya, Imron Anwari dan Hatta Ali.

Putusan diambil dan diucapkan di muka umum pada Senin, 13 Februari 2012.

Apa isi pertimbangan hakim? Menurut Suhadi, pihaknya belum bisa membeberkan karena akan disusun terlebih dulu minutasi putusan. "Sekitar 2-3 hari nanti baru bisa disampaikan melalui website MA," ujar Suhadi.

Dengan penolakan PK ini, maka Antasari Azhar tetap divonis 18 tahun sesuai putusan Pengadilan tingkat pertama yakni PN Jakarta Selatan dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta. Serta diperkuatkan oleh Kasasi MA. Sebelumnya, Antasari mengajukan PK dengan membeber 10 keganjilan dalam perkaranya.

Hakim tingkat PN Jakarta Selatan hingga Kasasi MA menyatakannya Antasari terbukti bersalah melakukan kerjasama dengan pengusaha Sigid Haryo Wibisono dan mantan Kapolres Jakarta Selatan Williardi Wizard, membunuh Nasruddin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB).

Motif pembunuhan Nasruddin yang dituduhkan kepada Antasari tersebut, diduga dilakukan oleh Antasari untuk menutupi hubungan asmara terlarangnya dengan Rani Juliani, seorang caddy golf yang tidak lain adalah istri ketiga dari Nasruddin. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini