TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengimbau kepada para pengusaha bus angkutan umum untuk lebih memperhatikan keselamatan para penumpangnya, bukan hanya mengejar keuntungan semata.
"Dalam berlalu lintas harapkan pengusaha angkutan dalam merngelola PO-nya harus betul-betul, jangan mengharapkan profit saja tapi keselamatan penumpangnya," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2012).
Menurut Saud, beberapa kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus angkutan umum seperti kasus kecelakaan bus di Cisarua Bogor dan Sumedang diakibatkan rem blong.
"Perusahaan hares bertanggung jawab sekali tetang keamanan ini. Mereka harusnya berupaya melakukan pengecekan terhadap kondisi kendaraan bukan hanya pengecekan penumpang saja," ungkapnya.
Dikatakan Saud, kejadian tabrakan maut di Cisarua, Bogor sebelum bus karunia bhakti maut terlibat kecelakaan, saat melewati Taman Safari sempat dilakukan pengecekan, tapi hanya mengecek penumpang saja tidak mengecek intensif kondisi kendaraan.
"Apalagi kendaraan itu, setelah turun dari puncak, remnya ada keluar asap. Mereka melakukan pengecekan dan perbaikan, tetapi tidak tuntas, hanya mengurangi angin supaya tidak lengket, setelah itu bus dijalankan," ungkapnya.
Berasarkan data dari Koorps Lantas Polri, sebanyak 215 bus terlibat kecelakaan sepanjang 1 Januari - 13 Februari 2012, mobil penumpang 1.396, 456 mobil barang, sepeda motor 9.785, dan 208 diluar Ranmor.
Pengusaha Bus Jangan Hanya Kejar Untung Saja
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger