News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mobil Buatan Siswa SMK

Pemerintah Lecehkan Mobil Esemka Berarti Kelompok Neolib

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) melakukan reconditioning terhadap mobil ESEMKA Rajawali, sebelum melakukan uji emisi, di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Serpong, Tanggerang Selatan, Senin (27/2/2012). Mobil buatan anak SMK di Solo tersebut hari ini menjalani serangkaian test, agar dapat dipergunakan dan diproduksi massal. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat pemerintah diminta untuk tidak melecehkan mobil nasional Esemka yang merupakan hasil karya anak bangsa. Pejabat yang melakukan pelecehan terhadap prestasi anak bangsa sama dengan tidak mencintai produksi dalam negeri, mereka termasuk antek-antek kelompok neolibs yang mengambil keuntungan dari masuknya produk otomotif asing di dalam negeri.

“Seharusnya pemerintah bangga dengan prestasi anak bangsa yang sukses menciptakan mobil nasional Esemka. Kami sangat prihatin dengan para pejabat pemerintah pusat yang kurang peduli dengan produk dalam negeri. Mereka malah melecehkan, saya sangat prihatin,” kata Budi Purnomo Karjodihardjo, Koordinator Komunitas Ayo Selamatkan Indonesia (KASI), di Jakarta, Selasa (2/3) di Jakarta seperti yang tertulis dalam rilis yang dikirimkan ke redaksi Tribunnews.com.

Menurut Budi, pihaknya sama sekali tidak melihat ada dukungan pemerintah pusat dalam menyukseskan mobil nasional produksi dalam negeri ini. Terlihat Walikota Jokowi berjuang sendirian untuk menggolkan keberhasilan mobil Esemka ini. “Pusat menggembar-gemborkan untuk memproduksi dan menggunakan produk dalam negeri, tapi hatinya adalah hati neolibs yang tega menggerus pasar dalam negeri untuk dimakan produk-produk asing,” katanya.

Menyangkut tidak lolosnya hasil uji emisi mobil Esemka, Budi juga merasa kecewa, mestinya pemerintah pusat bisa membimbing Esemka hingga lolos uji emisi atau pun uji-uji yang lainnya. “Jangan dibiarkan begitu saja, orang dari kampung bolak-balik ke Jakarta untuk sebuah kegagalan. Di mana dukungan mereka? Kan kalau dibimbing dan didukung kan bisa lebih cepat lolos uji emisinya, tidak usah buang-buang waktu begini,” tambahnya. Bukan itu saja, menurut Budi hambatan dating juga dari Kemendikbud, karena sedang heboh-hebohnya mobil Esemka ini, tetapi Kepala Sekolah SMK yang memiliki ide dan turut merintis pembuatan mobil Esemka ini malah dicopot oleh Kemendikbud.

Budi dan organisasi KASI tetap komitmen untuk mendukung mobil Esemka sampai kapanpun. Karena itu pihaknya meminta agar Walikota Solo Jokowi dan siswa-siswa SMK tetap semangat, jangan menyerah dan tidak putus asa. “Ini bukan akhir dari prestasi mereka, masih awal dari kesuksesan di masa depan. Kami akan terus memberikan dukungan moral kepada mereka,” kata Budi.

Sebelum uji emisi dan keliling ke berbagai kantor media massa di Jakarta, mobil Esemka pertama kali datang di sekretariat KASI, di Jl. Fatmawati Raya No. 200, Jakarta Selatan. Pihaknya juga mendukung untuk melakukan perbaikan lagi, sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam uji emisi. “Harus tetap semangat. Siswa SMK dan warga Solo harus tetap semangat, lakukan terus perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Pokoknya jangan ada kata menyerah dan putus asa”, katanya.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar mobil Esemka ini jangan dipolitisasi untuk kepentingan jahat karena banyaknya kepentingan yang tidak suka mobil Esemka ini sukses. “Selain itu, banyak tokoh partai yang tidak suka figure Walikota Jokowi menjadi figure nasional. Mungkin dikiranya saingan mereka sehingga upaya Jokowi untuk kebaikan rakyat, banyak yang terganggu,” kata Budi Purnomo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini