TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Ketua MPR RI sekaligus politisi senior PDI Perjuangan, Taufik Kiemas, menduga anggota DPR dari partianya, Karolin Margret Natasa, yang diketahui telah berkeluarga, berstatus dokter, putri seorang gubernur, tak begitu saja berani berselingkuh dengan pria lain.
Ia pun menduga, Karolin dijanjikan pria yang dimaksud untuk dinikahi. Taufik menegaskan, dugaannya ini sebatas pandangan pribadi, bukan sebagai Ketua MPR RI.
"Terkait video porno, ini secara pribadi sebagai orang tua. Kalau itu betul yang dituduhkan di video itu, saya rasa yang dituduhkan itu tidak sejelek itu. Dia kan dokter, anggota DPR. Ayahnya gubernur, mungkin kalau itu betul, kalau dia enggak cinta enggak mungkin dia berani menyeleweng dan difoto begitu," kata Taufik di DPR, Kamis (26/4/2012).
"Jadi saya rasa, dia mau berbuat begitu karena mungkin dijanjikan hidup bersama, kawin. Sebab, apa iya dokter sebodoh itu. Kan, biasa kalau anak muda jatuh cinta, itu bisa terjadi," imbuhnya.
Ia menegaskan, pernyataannya ini adalah pandangannya sebagai pribadi.
"Jadi saya rasa itu, karena dijanjikan hidup bersama. Karena uang dia tidak perlu, ketenaran (tidak mungkin), karena ketenarannya dia luar biasa. Jumlah pemilih langsung dia, ketiga di seluruh Indonesia. Pertama Ibas, kedua Mba Puan, nomor ketiganya yang disebutkan itu. Jadi, kalau tidak ada iming-iming cinta sejati, mana mau," ujar Taufik.
Menurut Taufik, hal yang berbeda jika motif video porno yang semula diduga melibatkan Karolin dan menyeret nama Aria Bima sebagai pengusung interpelasi kebijakan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu, terkait dengan kepentingan politik.
"Itu beda. Saya sebagai orang tua, sebagai pribadi. Saya menganggap anak ini berselingkuh bukan karena nafsu saja. Pasti dia dijanjikan sesuatu. (Karena) dia kan berkhianat dengan suaminya, kalau tidak dijanjikan sesuatu, mana mau dia. Jadi, dia korban cinta, sekaligus korban politik," kata Taufik.
Sementara, sebagai Ketua MPR dan kader PDIP Taufik menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Kehormatan (BK) DPR dan DPP PDIP untuk menangani kasus video porno yang diduga melibatkan anggota DPR tersebut.
"Sebagai Ketua MPR, ada tata tertib di Badan Kehormatan. Kalau tanggapan pribadi, ini bisa terjadi kepada siapapun. Mudah-mudahan tidak terjadi pada keluarga kita, ditipu oleh seseorang," imbuhnya.