TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ajang kontestansi Pemilihan Gubernur Jawa Barat sepertinya mirip dengan kompetisi Indonesian Idol. Tiga pesohor yang pernah dan masih menghiasi layar kaca sibuk merebut posisi Jabar 1 atau Jabar 2.
Bagi Dede Yusuf, ini adalah kali kedua berlaga di Pilkada setelah sebelumnya sukses menggapai anggota DPR RI, sedangkan bagi Rieke Diah Pitaloka, baru kali ini menjajal maju sebagai Cagub setelah sukses menjadi anggota dewan. Sementara untuk Deddy Mizwar, juga kesempatan pertama.
Pengajar komunikasi politik Universitas Indonesia, Ari Junaedi menilai, menggaet artis adalah dianggap cara termudah dan ampuh bagi parpol dalam mendulang suara. Namun, tidak semua artis mampu memahami persoalan politik, sosial, ekonomi dan lain-lain yang jauh lebih pelik dari sekadar menghayati seni peran.
"Untuk Rieke Diah Pitaloka, pengalamannya di DPR makin memperkarya dalam menajamkan rasa solutif dan pemahaman terhadap persoalan kebangsaan, sehingga saya menilai dia layak untuk maju di Pilgub Jabar," katanya, Jumat (9/11/2012).
"Untuk Deddy Mizwar, kekritisannya menyikapi persoalan keseharian, terutama masalah moral yang dituangkan dalam lakon cerita sinetron, dia jagonya. Namun, Deddy minim pengalaman di dunia politik praktis sehingga saya khawatir Deddy Mizwar hanya dijadikan pajangan oleh Ahmad Heryawan seperti halnya Dede Yusuf di periode jabatan kemarin,"urai Ari Junaedi.
Bagi Ari Junaedi yang juga menjadi dosen Pascasarjana di Universitas Diponegoro, Semarang ini, faktor Dede Yusuf pun menurutnya tidak lagi memiliki nilai jual. "Ingat warga Parahyangan tidak butuh sosok yang ganteng, badan macho atau perkasa,"kata Ari.
Warga Tatar Sunda sambungnya lagi, butuh figur yang mampu mengatasi banjir di Baleendah, bisa mencarikan solusi terjadinya kesenjangan ekonomi antara Jabar di pesisir utara dengan wilayah Jabar di wilayah selatan, dan lain-lain. "Dan ingat juga, pemilih akan "nyinyir" dengan masalah moral yang membelit dari calon," Ari mengingatkan.
Ditambahkan, tidak selamanya pemasangan calon di pilkada yang berasal dari artis akan moncer dalam hasil. Kegagalan Marisa Haque di Pilgub Banten, Andre "OVJ"Taulani di Pilbub Tangerang atau bahkan mundurnya Dicky Chandra sebagai Wakil Bupati Garut adalah gambaran pelajaran fenomena artis yang maju di Pilkada.