Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Sub bIdang Pelayanan Medis RS. Bhayangkara, dr. Yayok MS, mengungkapkan sampai saat ini, pihak rumah sakit belum menginformasikan kepada Enung (34), mengenai tewasnya Raihan (1,5) dalam peristiwa tabrakan maut tersebut, Selasa (1/1/2013).
"Belum sampai ke situ. Supaya pasiennya tenang dulu baru kita informasikan," kata Yayok kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2013).
Yayok menuturkan Enung masih mengeluh pusing karena trauma di kepala dan beberapa luka di badan. Untuk itu, tim dokter telah lakukan serangkaian pemeriksaan, seperti CT Scan, pemeriksaan laboratorium, dan observasi.
"Nyonya E, kondisinya stabil, terdapat beberapa luka di tangan, dan mengeluh pusing. Telah dilakukan serangkaian pemeriksaan, CT scan, dan pemeriksaan lab," lanjutnya.
Menurut Yayok, trauma yang dialami korban, bukanlah trauma psikologi, hanya luka di kepala, sehingga belum diperlukan tim psikolog. Meski demikian, setelah luka di badannya diobati, tim dokter akan mengevaluasi kondisi pasien.
"Dalam tiga atau empat hari ke depan akan dilihat perkembangannya. Jika semakin membaik, mungkin kurang dari tiga hari sudah bisa pulang," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan antara mobil BMW SUV dan Daihatsu Luxio, di ruas tol Jagorawi pada Selasa (1/1/2013) pagi, membawa luka mendalam bagi pasangan Enung Eman (37), Enung (30).
Liburan tahun baru bersama kedua anak mereka Rifan (8) dan Muhammad Raihan (1,5), berakhir maut. Raihan harus meregang nyawa setelah mobil angkutan umum berplat hitam yang keluarga ini tumpangi ditabrak dari belakang oleh sebuah mobil BMW X5 berplat nomor B272HR yang melaju dengan cepat dari arah Utara (Jakarta) menuju Selatan (Bogor).
Selain menewaskan Raihan, Enung dan Ripal, harus dirawat secara intensif di Ruangan Cendrawasih Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.