TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak keluarga berduka atas meninggalnya Harun (57) akibat kecelakaan mobil yang melibatkan anak Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, M Rasyid Amrullah, di Tol Jagorawi pada Selasa (1/1/2013) kemarin pagi. Namun, mereka sudah sepakat dengan pihak Hatta Rajasa tidak akan menuntut.
Ivan Hartanto (35), menantu korban, mengatakan tak ada firasat apapun yang ia rasakan sebelum ajal menjemput mertuanya itu.
Namun, Ivan mengenal Harun sebagai sosok yang rajin dan taat ibadah. Dan sebelum meninggalkan rumahnya di Tangerang, Harun sempat berpesan kepada saudaranya, agar tidak meninggalkan salat lima waktu.
"Kepribadiannya luar biasa. Enggak pernah marah dengan anak-anak dan cucu. Yang paling berkesan dia agamis. Muslim yang saleh. Kalimat terakhir ketika meninggalkan rumah bilang, Dit jangan tinggalkan sholat ya. Lalu dia berangkat," ujar Ivan di rumah duka, Jalan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (2/1/2013).
Istri almarhum, Umyanah (46), mengaku tak punya firasat atau pertanda buruk sebelum ajal menjemput suaminya. Ia menceritakan, bahwa suaminya itu berprofesi sebagai sopir.
Menjelang malam Tahun Baru, Harun pamit karena ditugasi untuk mengantarkan bos dan keluarganya liburan ke Puncak, Bogor, Jawa Barat. Lalu, Harun kembali ke rumahnya di Tangerang dengan meninggalkan bos dan mobilnya di Puncak.
Selasa (1/1/2013) pukul 05.00, Harun diminta oleh bosnya untuk kembali datang menjemput bos dan keluarganya di Puncak. Dari rumah, ia menumpang angkutan omprengan bersama belasan penumpang lainnya.
Nahas, karena mobil yang ditumpangi Harun itu ditabrak oleh mobil BMW hitam yang dikendarai anak Hatta Rajasa di Km 3+400 Tol Jagorawi arah Bogor. Akibatnya, Harun dan anak berusia 14 bulan, Muhamad Raihan, tewas di tempat.
Menurut Umyanah, suaminya sempat mengatakan kepada si bungsu, Ferdiansyah (16), bahwa dirinya ingin sekali kembali ke kampung halaman, Serang, Banten. Benar saja, setelah kecelakaan maut itu, Harun dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.
"Saat malam itu, bapak cuma sama yang bontot, enggak ada cerita apa-apa, cuma katanya Tahun Baruan mau pulang ke kampung. Ternyata, itu jadi beneran," ujar Umyanah dengan mata masih berkaca-kaca dan memerah.
Umyanah berucap, bahwa hal itu sudah menjadi suratan takdir dari Tuhan. "Ini sudah takdir," ucapnya.