TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Putra bungsu Menko Perekonomian Hatta Rajasa, M Rasyid Amarullah, tak langsung ditahan kendati telah ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan mobil dengan dua korban tewas di tol Jagorawi pada Selasa (1/1/2013). Justru dia dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jalan Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan alasan mengalami syok.
Penelusuran Tribunnews.com, Rasyid masuk ke rumah sakit yang diresmikan Presiden Soeharto itu menggunakan nama Ramadan. Dia dirawat di lantai 5, kamar President Suite nomor 538.
Tarif kamar yang ditempati Rasyid adalah Rp 2,650 juta per hari dan biaya deposit awal sebesar Rp 16 juta. Terhitung hari ini, Rasyid sudah tiga hari menempati kamar rawat yang bak hotel berbintang itu.
Ditemui Tribunnews.com, Humas RSPP Yulita, menjelaskan bahwa kamar rawat yang ditempati Rasyid terbilang luas dan nyaman. Di dalam kamar itu terdapat kasur pembaringan untuk pasien lengkap dengan peralatan medis, ruang lain tunggu pasien, kamar mandi, dan dapur (kitchen) berisi peralatan masak, lemari es, dan microwave.
Ruang tunggu pasien pun dilengkapi dengan sofa empuk, meja, dan televisi layar datar berukuran besar.
"Kalau dokter dan perawatnya sama dengan yang kelas lain seperti kelas Standard Plus, karena kami pakai sistem silang. Jadi, kalau kelas yang lain bukan berarti dokternya, dokter umum," ujar Yulita.
Dari data yang diperoleh Tribunnews.com, tarif kamar rawat inap untuk kamar level terendah, Standard Plus, adalah Rp 250 ribu per hari dengan setoran deposit awal sebesar Rp 2,5 juta. "Ruangan Standard Plus bisa ditempati lima pasien. Tapi, sama kok ada tv dan kamar mandinya," jelas seorang petugas RSPP yang enggan disebut namanya.
Yulita menambahkan, bahwa pihaknya tidak memberikan perlakuan istimewa atau mendiskriminasi pasien, kendati Rasyid adalah anak menteri.