TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Memasuki hari keempat setelah kecelakaan maut, M Rasyid Amirullah (22), masih menempati ruang perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, Jumat (4/1).
Putra bungsu Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu masih menempati kamar rawat kelas President Suite di lantai 5 Gedung B RSPP.
Saat sejumlah awak media, termasuk Tribunnews.com, mencoba menemui Rasyid di ruang perawatan, seorang pria yang mengenakan kemeja batik hitam menanyakan maksud kedatangan wartawan. Pria yang mengaku bernama Agus itu mengatakan, Rasyid belum bisa ditemui. "Rasyid baru saja minum obat dan perlu istirahat," kata Agus di lantai 5 RSPP.
Selain Agus, ada dua pria lain yang mengenakan safari hitam, berdiri di dua sisi lorong lantai 5. "Dia sudah baikan. Masih perlu istirahat, jadi enggak bisa diganggu," ujar Agus.
Sebagai orang yang ditugasi berjaga, Agus mengaku tidak tahu kapan Rasyid bisa meninggalkan rumah sakit.
Endah Damawulan, dokter ahli kejiwaan yang menangani Rasyid, belum bisa dimintai penjelasan mengenai kondisi psikis pasiennya. "Duh, saya jangan diganggu. Saya mau ada urusan, emergency, nih. Sudah, ya," tutur Endah saat ditemui di lobi rumah sakit. Selanjutnya, dokter berkacamata itu berjalan cepat menuju lift.
Seorang sumber di RSPP mengatakan, Rasyid kemarin pagi mendapat kunjungan doter. Menurut dia, hasil pemeriksaan dokter menunjukkan kondisi kesehatan Rasyid sudah sehat dan normal. Namun menurut Humas RSPP, Yulita, kondisi psikis Rasyid masih lemah. "Kondisinya masih sama. Nanti kalau ada perkembangan, saya kabari lebih lanjut," kata Yulita.
Sebagaimana diberitakan, aparat Polda Metro Jaya tidak menahan Rasyid kendati ia telah ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan di Tol Jagorawi, yang mengakibatkan dua orang tewas, Selasa (1/1).
Polisi juga tidak mengajukan pencegahan bepergian ke luar negeri untuk Rasyid. Indonesia Police Watch (IPW) mewanti-wanti polisi agar mencekal Rasyid karena ia harus pergi ke London, Inggris, untuk kembali sekolah pada minggu kedua Januari 2013.
Meski Rasyid harus kembali ke sekolahnya di London, polisi belum mengajukan pencegahan bepergian ke luar negeri untuk Rasyid kepada pihak Imigrasi. "Sampai hari ini belum ada," ujar Humas Direktorat Imigrasi, Maryoto Sumadi, saat dihubungi Tribunnews.com, kemarin.
Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sudarmanto, menolak menjelaskan perihal ada atau tidaknya tindak lanjut pengajuan pencegahan untuk Rasyid.
Dengan alasan bagian dari penyidikan, Sudarmanto menyatakan masalah itu menjadi kewenangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, untuk menjelaskan.
Secara terpisah, Rikwanto mengatakan, jika pihak rumah sakit menyatakan Rasyid sembuh, penyidik akan menjemputnya. "Rasyid selalu dipantau oleh Dokkes Polda Metro. Baik pihak RS maupun Dokkes selalu berkordinasi tentang kondisi Rasyid setiap hari," ujar Rikwanto.
Rikwanto mengatakan sejauh ini hasil koordinasi dengan pihak RS diketahui Rasyid masih perlu perawatan. Rikwanto mengatakan, menjadi kewenangan penyidik apakah langsung menahan Rasyid setelah dirawat dan dinyatakan sehat.
Rikwanto mengatakan penyidik telah memeriksa saksi tambahan terhadap kasus ini sehingga ada 17 saksi, termasuk pemeriksaan tersangka Rasyid. Dari 17 saksi, tidak ada nama Rangga yang disebut-sebut sempat melihat kejadian sesaat sesudah kecelakaan dan ramai diberitakan di media massa.