TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Rasyid Amrullah Rajasa (22), putra bungsu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa ambruk.
Tersangka dalam kasus tabrakan yang menyebabkan dua warga biasa meninggal itu tidak sadarkan diri alias pingsan saat menjalani pemeriksaan di Direktorat Lalu-lintas Polda Metro Jaya, Senin (7/1/2013) malam.
"Saat pertanyaan ke sembilan dia merasa mual, pingsan dan dibawa ke RS Polri," ujar Kepala Sud-Direktorat (Kasubdit) Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sudarmanto.
Karena jatuh pingsan, dengan alasan kemanusiaan, penyidik memutuskan melarikan Rasyid ke RS Polri. Dia dibawa ke rumah sakit Polri karena Rasyid sudah berstatus tersangka. Rasyid sendiri sejak kejadian menjalani perawatan selama 7 hari di RSPP Pertamina.
Penasihat hukum Rasyid, Riri Purbasari Dewi mengatakan, Rasyid sebelumnya diperiksa penyidik selama kurang lebih lima jam. Diduga karena kelehahan dan tertekan, ditambah kondisi kesehatannya belum pulih 100 persen, Rasyid sempat tak sadarkan diri selama 10 menit.
"Rasyid mengeluh pusing, mual, dan sempat tidak sadarkan diri selama kurang lebih 10 menit," ungkap Riri.
Riri juga mengatakan saat dilarikan ke ambulans dan dibawa ke RS Polri, seperti rujukan dari kepolisian, Rasyid sempat dibopong.
"Tolong ya jangan dikerubuti. Nanti kasian, dia kesulitan dapat oksigen," kata Riri.
Riri menambahkan meski rekam medik Rasyid ada di RS Pertamina, kepolisian merujuk ke RS Polri. Dan pihak Rasyid menurutinya. Hingga pukul 21.15 WIB kemarin Rasyid masih menjalani perawatan di UGD RS Polri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan Rasyid diperiksa di UGD RS Polri, dan kemungkinan akan menjalani perawatan untuk observasi lebih lanjut mengenai kesehatannya.
"Setelah diperiksa beberapa jam, Rasyid mual, pusing dan jatuh lemas, akhirnya dilarikan ke RS Polri," ucap Rikwanto kepada Tribun Jakarta.
Rikwanto mengatakan, pula dari hasil keterangan dokter RSPP sewaktu keluar dari RSPP, dan berdasarkan resume medis sementara menyatakan, selama dalam perawatan Rasyid masih sering mengeluh pusing sehingga diperlukan perawatan dan evaluasi sampai kondisinya optimal.
Namun lantaran orangtuanya Rasyid, yakni Hatta Radjasa memaksakan untuk segera menjalani proses penyidikan, Rasyid segera dihadapkan ke penyidik Laka-lantas Polda Metro di Pancoran, Jakarta Selatan. Lebih lanjut dikatakan Sudarmanto memang sesuai dengan keterangan dokter di RS Pertamina, Rasyid masih dalam perawatan.
Namun lantaran Hatta Rajasa sebagai orangtua yang mengantarkan anaknya ke penyidik, Rasyid diserahkan ke polisi agar diperiksa. Sudarmanto menambahkan dia akan menyusul ke RS Polri untuk melengkapi administrasi.
Sebelumnya diberitakan, bertepatan dengan dengan tahun baru 2013, Selasa (1/1) lalu, Rasyid Amrullah Rajasa mengalami kecelakaan lalu-lintas di Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) Kilometer 3 + 350. Saat itu, sekitar pukul 05.45 WIB, mobil BMW X5 tipe Jeep yang dikemudikan Rasyid menabrak mobil Daihatsu Luxio berpenumpang banyak orang.
Mobil yang dikemudikan Rasyid berjalan searah, menuju arah Bogor. Ia menabrak dari belakang, sehingga empat orang penumpang kendaraan Luxio bernomor polisi F 1622 CY yang dikemudikan Frans Sirait (37), sempat terlempar ke luar mobil. Dua orang di antaranya akhirnya meninggal, yakni Harun (57 tahun) dan M Raihan (14 bulan). Dua orang lainnya mengalmi luka ringan, Nung (30) dan Moh Rifan.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengaku prihatin atas kasus kecelakaan yang menimpa putra Hatta Rajasa, Rasyid Amrullah. JK mengaku mengapresiasi sikap Hatta yang setuju persoalan hukum harus tetap berjalan terkait kasus yang menimpa putra bungsunya.
"Pak Hatta kan sudah bicara, dia setuju itu dibawa ke ranah hukum," ujar JK dalam Dialog Nasional, Peringatan 47 Tahun Tritura di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (7/1/2013).
Hatta juga mengatakan memang sudah seharusnya kasus hukum diproses secara hukum meskipun menimpa putra pejabat tinggi negara. "Oh ya pasti (sudah semestinya diteruskan proses hukumnya) pak Hatta juga setuju itu," imbuhnya. ADI SUHENDI/THERESIA/WAHYU AJI