Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syamsudin HG alias Abu Uswah teroris yang ditembak mati tim Densus 88 Antiteror Polri di Makassar, Jumat (4/1/2013) lalu ternyata memiliki kedekatan dengan pimpinan teroris Poso, Santoso.
Kelompok yang dipimpinnya terkoneksi langsung dengan kelompok teroris Santoso yang saat ini kebanyakan masih berada di Poso.
Demikian diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, dalam jumpa persnya yang dihadiri Tribunnews.com, Kamis (10/1/2013).
“Ia terkoneksi langsung dengan Santoso. Pernah sama-sama menginap satu rumah, bahkan ngobrol-ngobrol,” ungkap Boy.
Namun, Boy tidak menjelaskan secara pasti bagaimana hubungan Abu Uswah dan Santoso lebih jauh. Termasuk keberadaan Santoso hingga saat ini masih gelap dan belum bisa diketahui keberadaannya oleh kepolisian.
Padahal, Santoso merupakan DPO kasus terorisme yang sudah sejak lama menjadi buruan kepolisian.
“Santosonya lincah nih. Lincah dia. Belum ketemu waktunya saja. Kalau ketemu saatnya ketangkap juga,” ucap Boy.
Boy pun tidak memberikan penjelasan bagaimana kelincahan Santoso tersebut, sehingga kepolisian sudah beberapa tahun ini belum bisa membekuk pimpinan teroris di Poso yang saat ini mulai menunjukan kekuatan dan eksistensinya.
“Pokoknya dia lincah sehingga petugas belum dapat menangkap. Keberuntungan masih ada di pihak yang bersangkutan. Tapi kita yakin suatu saat petugas kita berhasil menangkapnya,” kata jenderal polisi bintang satu ini.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menembak mati dua terduga teroris yang selama ini sudah menjadi target kepolisian di Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/1/2013).
Abu Uswah dan Hasan alias Khalil ditembak tim Densus 88 Antiteror Polri di depan Masjid Nur Alfiah, Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Dari kedua pelaku, polisi mendapatkan barang bukti berupa granat aktif dan senjata api. Kemudian pada hari yang sama, di Terminal Daya, Makassar, tim Densus pun menangkap Syarifuddin dan Fadli yang sempat meloloskan diri saat penggerebekan di depan Masjid Nurul Alfiat.
Abu Uswah dan Hasan alias Khalil teridentifikasi terlibat serangkaian aksi teror di Poso, Sulawesi Tengah serta penembakan yang menewaskan empat personel Brimob di Poso beberapa waktu lalu.
Kemudian, tim Densus 88 Antiteror melanjutkan buruannya ke Dompu, NTB, Jumat (4/1/2013), tim berlambang burung hantu tersebut menembak mati dua teroris Roy dan Bachtiar. Keduanya ditembak karena melawan petugas saat akan ditangkap.
Pengejaran pun berlanjut, Sabtu (5/1/2013), tiga orang teroris kembali ditembak mati di Kebon Kacang, Kelurahan Kandai, Dompu, NTB. Dari tiga orang yang tewas, satu sudah teridentifikasi atas nama Andi.
BACA JUGA: