TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan, Rieke Diah Putaloka mengatakan, jika dirinya dan Teten Masduki terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, mereka berdua akan mengubah paradigma pemerintahan yang mengada-ada.
"Jadi bahasa sundanya 'aya-aya wae', yang tidak perlu jangan diada-adakan, yang perlu dilebih-lebihkan. Kita akan rubah itu," ujar Rieke dalam Rapat Konsolidasi Pemilukada/Pilgub Jawa Barat di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2013).
Menurut Rieke, hal tersebut tercermin dari substansi anggaran, misalnya anggaran pendidikan yang tidak sampai 20 persen, bahkan kalah oleh kabupaten atau kotanya, atau misalnya anggaran pertanian yang hanya 1 persen padahal Jawa Barat merupakan daerah agraris.
"Untuk pendidikan saja, boro-boro 20 persen, kalah sama kabupaten kota. Turun terus dari 7, 5, dan 4 persen, terakhir 2013 yakni 3,3 sekian persen dari APBD. Anggaran untuk pertanian hanya 1 persen, ampun deh," tukas Rieke.
Terkait pencalonannya, Rieke mengaku beruntung berada dalam lingkaran PDI Perjuangan, dimana dukungan yang diberikan mesin partai berjalan dengan sangat maksimal.
"Saya beruntung ada di PDIP, karena saya tahu kawan-kawan dari DPC hingga anak ranting, mesin partai bergerak maksimal," tandasnya.