News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anas Urbaningrum Tersangka

Amir Syamsuddin: Rapat Dewan Kehormatan di Cikeas Tidak Bahas Ibas

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin (kiri), dan Wamenkum HAM, Denny Indrayana (kanan), saat menghadiri acara Refleksi Kinerja 1 Tahun Kemenkumham, di ruang Soepomo lantai 7 Gedung Kemenkumham, Jakarta, Jumat (19/10/2012). Dalam refleksi 1 tahun ini menteri mendengarkan laporan dari berbagai daerah seperti Bali, Manado dan daerah lainnya terkait persoalan yang menjadi tupoksi Kemenkum HAM melalui teleconference. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsuddin membantah pernyataan Anas Urbaningrum yang menyebut dirinya paling tahu pembicaraan dalam rapat pertemuan Dewan Kehormatan (DK) Partai Demokrat bersama Nazaruddin di Cikeas, beberapa waktu lalu. Dalam rapat tersebut disebutkan Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menerima aliran uang proyek Hambalang.

"Sudah pasti saya mengatakan tidak. Kenapa?, seluruh dewan kehormatan, Ketua, Bapak SBY, Wakil Ketua, Anas Urbaningrum, Sekretaris, saya (Amir Syamsuddin dan Anggota, EE Mangindaan serta Jero Wacik hadir. Dalam pertemuan tersebut kita mendengarkan, dewan kehormatan bersidang dan seorang panitera mencatat pembicaraan itu," ujar Amir Syamsuddin saat dikonfirmasi wartawan pernyataan Anas, Rabu (27/2/2013) usai menghadiri acara di Gedung Kantor Gubernur Sumut.

Menurut Menteri Hukum dan HAM ini, yang dibicarakan saat itu bukan seperti apa yang disampaikan Anas ketika diwawancarai secara eksklusif di RCTI.

"Maaf saja. Itu (pembicaraan sidang) semua terekam dengan baik apa yang terjadi disana. Tidak ada yang seperti diucapkan (Anas), bahwa ada pembicaraan terkait aliran dana Hambalang," ujarnya.

Amir mengaku, dirinya sendiri tidak mempercayai ocehan atau ucapan-ucapan Nazaruddin mulai dari saat pelarian ke luar negeri, di tanah air dan bahkan sepanjang persidangan Nazaruddin berjalan.

"Saya sendiri, tidak pernah serta merta mempercayai apa yang diucapkan Nazaruddin, terutama sekali kalau berkaitan dengan saudara Anas Urbaningrum. Hanya satu yang bisa membuktikan informasi atau ucapan itu apakah benar, adalah fakta hukum bila terungkap dalam suatu proses," kata Amir.

Ditanya pendapatnya mengenai Anas yang mulai 'bernyanyi', Amir mempersilahkannya.

"Oh tidak apa-apa, karena saya kira adalah hak dia (Anas). Kalau umpamanya dia menganggap itu sebagai kelanjutan apa yang dia ingin sampaikan, silahkan. Tetapi, apapun yang dia sampaikan itu kan harus diuji, dan yang hadir disana itu bukan  hanya Anas. Itu adalah sidang Dewan Kehormatan yang membahas masalah adanya keinginan saudara Nazaruddin mundur. Ini juga karena usul dari Anas, bahwa saudara Nazaruddin akan mengundurkan diri dengan cara yang baik," kata Amir menjelaskan.

Apakah yang dinyatakan Anas bohong? "Saya tidak usah mengatakan bohong, karena itu agak tendensius kalau saya menyatakan itu. Tapi saya masih belum lupa ingatan dan masih cukup waras mengingat peristiwa itu, dan bukan hanya saya sendiri yang hadir disana, saya yakinkan itu," tegas Amir menjawab sembari mengakhiri wawancara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini