TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kubu mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akan melakukan "perlawanan" dalam ajang Kongres Luar Biasa yang dijadwalkan akhir bulan ini di Bali.
Beberapa politisi yang dianggap mewakili Anas terus bermanuver dengan kesediaan menjadi calon ketua umum. Kubu Anas juga menyiratkan berupaya menggagalkan calon tunggal atau pemilihan dengan aklamasi.
Wacana aklamasi banyak dihembuskan orang-orang dekat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Demokrat. Anggota Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik mengatakan, sebagai pemilih suara, seluruh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) sepakat mendukung keputusan Majelis Tinggi mengenai calon ketum selanjutnya.
Para Ketua DPD, kata Menteri ESDM itu, juga akan mengkondisikan pemilik suara lainnya, yakni Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di wilayah masing-masing untuk bersikap sama.
"Percayalah, semua DPD, DPC akan tunduk kepada Majelis Tinggi, akan dukung apa yang diarahkan Majelis Tinggi sesuai dengan program penyelamatan partai," kata Jero di Kantor Presiden di Jakarta, Kamis (14/3/2013).
Sehari sebelumnya, Amir Syamsuddin yang juga Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat menyatakan hal senada saatditemui di Gedung DPR, Jakarta. "Ya kalau sepakat memang kenapa. Kan demokrasi juga. Itu kan kalau aklamasi yang penting menyepakati," kata Amir.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan polemik soal syarat calon ketua umum Partai Demokrat sebaiknya diakhiri. Sebab pada saat kongres SBY akan menyodorkan satu atau dua nama kepada peserta yang akan bersaing sebagai calon ketua umum. "Kalau ada berwacana mencalonkan diri yah itu boleh. Silakan, ini kan demokrasi," kata dia.
Namun, kata dia pada akhirnya siapa calon ketua umum Demokrat sudah di tangan SBY. "Nanti Pak SBY sodorkan 1 atau 2 nama dan ditawarkan ke floor (peserta KLB)," kata Mubarok.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
Sementara itu, Mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap, Tri Dianto yang juga orang dekat Anas Urbaningrum, mengaku siap bersaing sebagai calon ketua umum menggantikan Anas. Dia berjanji akan fokus membenahi partai bila terpilih sebagai ketua umum, salah satunya adalah merevisi AD/ART agar pengurus PD tidak melakukan rangkap jabatan.
“Ada tidaknya larangan merangkap jabatan bagi ketum, dewan pembina, majelis tinggi atau pengurus partai, akan kita lihat nanti. Bisa saja AD/ART-nya kita ubah. Atau mungkin cukup lewat aturan yang dikeluarkan oleh DPP,” ujar Tri Dianto usai menemui Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta, kemarin.
Dia mengaku telah memenuhi semua kriteria sebagai ketum, seperti sudah delapan tahun menjadi kader dan tidak merangkap jabatan. Dia juga mengaku selama ini merupakan kader yang bersih, santun dan jujur.
“Kalau soal kecerdasan, saya memang tidak cerdas. Yang jelas, kalau saya terpilih, saya tidak akan mencalonkan diri sebagai calon presiden. Sebab, saya ingin fokus membenahi partai,” tegasnya.
Tri juga mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan restu dari bekas Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum. Oleh karena itu, dia berencana untuk mendeklarasikan niatnya untuk maju pada Senin pekan depan.
“Saya sudah mendapat restu dari Mas Anas. Beliau memberikan dukungannya dan meminta agar saya maju terus,” imbuhnya.