TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy menilai isu kudeta yang akan menggulingkan pemerintahan Presiden SBY-Boedino terlalu dibesar-besarkan.
"Saya melihat isu tentang kudeta terlalu dibesar-besarkan," tegas anggota Komisi IV DPR RI, usai diskusi "Harga Bawang Meroket Kemana Pemerintah?" di kompleks gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/3/2013).
Dia tegaskan, tidak ada persoalan mendasar yang bisa menjadi lubang bagi gerakan kudeta dilakukan di masa demokrasi yang damai seperti sekarang ini.
Karena itu menurutnya kalau kemudian timbul isu kudeta, maka itu merupakan kekhawatiran berlebihan.
"Faktor yang tidak pernah timbul. Kudeta di masa demokrasi itu sulit. Malah alih-alih ambil simpati malah dibenci. Melakukan kudeta di mana pemilu satu tahun, tidak menguntungkan," jelasnya.
Dia juga melihat, meskipun isu kudeta disampaikan Presiden, hal itu mustahil terjadi di masa yang terlalu damai. Karenanya, isu kudeta yang diutarakan Presiden itu hanya perspektif seorang kepala negara saja.
"Yang disampaukan presiden, itu perspektif kepala negara. Timbangan rasional itu hanya sekadar isu. Mustahil terjadi. Terlalu damai, kalau diisebutkan adanya kudeta," tandasnya.