TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini senjata dan pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, Yogyakarta masih belum diketahui. Bahkan kepolisian pun belum mengetahui merk senjata yang digunakan pelaku.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa selongsong dan anak peluru yang saat ini sudah diamankan kepolisian biasanya digunakan untuk senjata laras panjan.
"Itu peluru yang lazim digunakan senjata laras panjang. Lebih tepatnya ukuran kaliber menunggu hasil Laboratorium Forensik. Misalkan kaliber 38 bisa dipakai untuk merek SNW. Jadi kaliber segitu, tapi pemanfataan perluru sekaliber itu bisa saja dimanfaatkan senjata-senjata yang tidak hanya satu merk ya," ungkap Boy di Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Jelas Boy senjata yang berdear cukup banyak. Di Indnesia sendiri pernah terungkap jaringan pelaku perampokan emas memakai senjata laras panjang, pelaku terorisme memakai senjata laras panjang, pelaku aksi kekerasan terhadap petugas di papua, pakai senjata laras panjang.
"Kalau organik dan non organik tergantung merek. Yang dimiliki organik juga ada yang ilegal dari pedagangan gelap. Contoh Abu Omar berbagai jenis senjata diperdagangkan," katanya.
Tetapi apakah peluru yang ditemukan ada kemiripan dengan senjata organik yang saat ini ada. "Ya bisa saja ada kemiripan. Tapi diperoleh dengan perdagangan gelap atau rampasan," ujarnya.
Kelompok Bersenjata Serang Lapas
Polisi Belum Mau Sebut Merek Senjata Penyerang LP Sleman
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger