TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jendral Polisi Timur Pradopo telah melantik Kapolda DI Yogyakarta yang baru yakni dari Brigjen Pol Sabar Rahardjo kepada Brigjen Pol Haka Astana.
Pesan khusus pun disampaikan Kapolri kepada Kapolda DIY yang baru. Yakni memerintahkan Brigjen Pol Haka Astana untuk membuat kondusif kembali daerah Yogyakarta. Selain itu, dia memerintahkan kapolda baru untuk memberantas preman dari daerah Yogyakarta.
"Pesan saya untuk kapolda DIY yang baru, buat keadaan jogja kembali kondusif, ciptakan rasa aman untuk masyarakat dan bersihkan semua preman," ucap Jenderal Timur, di Jakarta, Senin (8/4/2013).
"Kalau sweeping perlu dilakukan, ya kami akan lakukan sweeping secara rutin, yang jelas tidak akan ada lagi toleransi untuk premanisme," tegasnya lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, Pergantian Kapolda DIY dikatakan Timur merupakan bagian dari evaluasi dalam hal pengembangan karir dengan mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari waktu, senioritas, dan kebutuhan. "Saya kira itu yang harus utuh dalam rangka evaluasi tadi," ujar Kapolri.
Brigjen Haka saat ini memiliki tugas untuk menyelesaikan kasus Lapas Cebongan Sleman dengan melakukan kerjasama dengan pihak TNI.
"Tentunya Polda DIY masih mempunyai tugas menyelesaikan kaitanya kasus Cebongan, itu saya rasa harus diselesaikan dengan kerjasama karena sudah ada dipenyidik POM tentunya hasil yamg ada di Labfor, hasil penyelidikan kita serahkan pada penyidik POM," katanya.
Berdasarkan surat keputusan Kapolri Brigjen Pol Haka Astana yang sebelumnya menjabat kepala Biro Kajian dan Strategi Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri dipercaya mengemban tugas sebagai Kapolda Yogyakarta menggantikan Brigjen Pol Sabar Rahardjo. Sementara Sabar menduduki tempat yang ditinggalkan Haka sebagai kepala Biro Kajian dan Strategi Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri.