TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Koordinator Kontras Haris Azhar menegaskan sangat tidak layak 11 oknum Kopassus yang membunuh narapidana Lapas Cebongan Sleman disebut memiliki jiwa kesatria.
"Tentara itu tugasnya pergi berperang. Tugas lain soal perang adalah memberi bantuan korban bencana dan wilayah konflik. Ini kan lembaga institusi negara. Dan situasinya tidak dalam perang. Nah yang dihadapi ini bukan musuh negara, yang bisa mengancam negara. Kalau aturan berperang itu kan kalau ada musuh bersenjata. Yang tidak bersenjata tidak boleh disiksa apalagi dibunuh. Syarat-syarat itu dan situasi tempatnya dan tugas yang dijalankan tidak menunjukkan bahwa mereka layak dikatakan kesatria," kata Haris Azhar di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (11/4/2013), sore.
Menurutnya tidak pada tempatnya 11 oknum Kopassus itu layak disebut sebagai kesatria karena membunuh. "Persepsi ini sepertinya hendak dibangun tapi diluar logika naluri publik," kata dia.
Lanjut Haris kasus penyerangan Lapas Cebongan masih cenderung parsial dimana proses hukumnya makin lama cenderung makin tereduksi. "Hasil investigasi bentukan TNI-AD sangat sedikit sekali padahal perlu banyak bukti di lapangan, rekonstruksi kejadian dan sebagainya untuk menjelaskan kasus itu. Yang kita tahu baru ada keterangan dari 11 anggota oknum Kopassus," kata Haris.
Dia juga mempertanyakan sikap Polisi yang menutup kasus Hugo Cafe's. Padahal kasus itu harusnya ikut dibongkar karena diduga kuat ada kaitan erat dengan penyerangan Lapas Cebongan. "Ini sungguh mengecewekan," kata dia.