TRIBUNNEWS.COM – Arif Rosyid akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2013-2015, menggantikan Noer Fajrieansyah, dalam Kongres HMI XVIII yang berlangsung di GOR Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013).
Ketua Umum terpilih yang bernama lengkap Muhammad Arif Rosyid Hasan itu berhasil menyisihkan 24 kandidat lainnya dan meraih 328 suara, mengalahkan lawan terberatnya Noer Fajrieansyah yang hanya memperoleh 62 suara.
"Awalnya ada 25 kandidat, kemudian mereka diuji kriteria apakah bersedia atau tidak menjadi ketum. Setelah itu mereka dites baca Al Quran," kata Sekretaris Steering Committe Kongres HMI XVIII Miftahun Najah saat dihubungi di Jakarta, Senin (15/4/2013) malam.
Miftahun menjelaskan, proses seleksi Ketum PB HMI tersebut terbagi dalam dua putaran. Putaran pertama tersisa enam kandidat, sementara di putaran kedua hanya tersisa tiga kandidat dan satu kandidat mundur.
"Dalam putaran pertama, sistemnya satu daerah, satu suara dan yang memiliki minimal 20 suara berhak maju ke putaran kedua," katanya.
Dia mengatakan, beberapa kandidat sengaja mengundurkan diri, salah satunya Mulyadi dari Kalimantan Barat yang mundur pada putaran terakhir. Miftahun juga mengakui, kongres tersebut sempat diwarnai kericuhan yang telah dimulai sejak diadakan di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Kongres berjalan selama satu bulan, mulai dari pembukaan yang berlangsung di Hotel Borobudur, 15 Maret 2013, kemudian di Asrama Haji, Graha Insan Cita-Depok dan berakhir di GOR Ragunan,15 April 2013.
Miftahun berharap dengan kepemimpinan baru tersebut, persoalan internal HMI bisa segera dibenahi. Selain itu, dia menambahkan, dualisme cabang bisa ditertibkan, kaderisasi berjalan dan mengembalikan ke tempat asalnya yakni, masjid dan kampus.
"Karena sekarang ini HMI cenderung mengarah ke elit politik dan jauh dari masyarakat," katanya.