Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengkritik sikap Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) berbicara Partai Demokrat di Istana Negara. Menurut Pramono Anung seharusnya SBY membicarakan urusan partai di luar istana.
"Seyogyanya urusan hal yang berkaitan dengan politik, apalagi ini kan politik praktis yang bukan jadi domain utama. ini betul-betul hal berkaitan dengan internal sebuah parpol tertentu. Seyogyanya dibicarakan di luar istana negara," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Istana Negara, kata Pramono, merupakan bagian dari pemerintahan dan negara. Jika dibiarkan terus menerus kejadian tersebut maka akan menunrunkan citra Istana Negara.
"Apapun yang namanya parpol itu tetap diurus. Dan orang kemarin pro kontra dengan Pak SBY menjadi ketum partai. Tetapi dari sisi perundang-undangan itu tak ada satupun yang dilanggar," tuturnya.
Namun Pramono mengingatkan dalam persoalan penggunaan istana yang dilakukan untuk jumpa pers berkaitan partai lebih baik dilakukan di kantor partai yang tempat lainnya.
Diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers terkait perkembangan partai Demokrat, Rabu (17/4/2013) malam. Hal yang dibicarakan mengenai batalnya Yenny Wahid bergabung ke Partai berlambang Bintang Mercy itu.