News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ujian Nasional

Kemendikbud Sampaikan Hasil Investigasi UN Pekan Depan

Penulis: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) di SMPN 02 Semarang, Jalan Brigjen Katamso, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/4/2013). Sebanyak 22.422 siswa SMP se-Kota Semarang mengikuti UN di hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. (TRIBUN JATENG/Wahyu Sulistiyawan)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melaporkan hasil investigasi tertundanya pelaksanaan ujian nasional(UN) pada pekan depan. Hal itu untuk mengetahui letak pelaksanaan UN yang kisruh pada tahun ini.

"Mudah-mudahan minggu depan sudah keluar," kata M.Nuh disela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi X di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/4/2013).

Nuh mengatakan saat ini tim investigasi masih sedang berjalan. Investigasi itu dilakukan pada tiga titik meliputi pengadaan, pelaksanaan dan percetakan.
"Nanti akan ketahuan letak kesalahannya," ujar Nuh.

Sementara Irjen Kemendikbud Haryono Umar mengatakan penyelidikan tersebut sudah rampung. Saat ini pihaknya sedang menyusun laporan tersebut.

"Nanti akan disampaikan ke publik hari Senin. Nanti yang disampaikan apa penyebabnya, siapa saja yang bersalah, dan rekomendasinya," tuturnya.

Haryono mengatakan pihaknya melakukan investigasi mengenai keterlambatan distribusi soal dan tender.

"Yang akan disampaikan dulu itu yang soal distribusi soalnya. Yang soal tender itu belum. Termasuk LJK dan juga penundaan 11 orang," imbuhnya.

Ia mengungkapkan tidak akan melihat jabatan untuk menentukan apakah seseorang bersalah atau tidak dalam kisruh pelaksanaan UN tersebut.

Mengenai investigasi tender, Haryono mengatakan akan memakan waktu lebih lama.

"Kalau di korupsi itu kan di tender. Soal keterlambatan beda lagi. Kami msh butuh waktu. Semoga bisa secepatnya karena Bareskrim, BPK, dan KPK kan kini sudah mulai masuk. Jadi secepatnya," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini