Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pakar Komunikasi Politik dan Peneliti DPR, Lely Arianie Napitupulu, mengatakan tidak ada kesempatan atau waktu buat calon anggota legislatif untuk belajar di DPR. Caleg yang duduk di DPR sudah harus siap bekerja.
"Tidak ada kata belajar bagi mereka yang ingin masuk ke parlemen. Tapi mereka yang bisa praktikkan kemampuan bahasa politiknya," ujar Lely dalam diskusi bertajuk 'Bukan Caleg Biasa' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (4/5/2013).
Menurut Lely, banyak anggota DPR yang mengalami gegar budaya (shock culture) ketika menjadi anggota DPR. Mereka dituntut untuk serba bisa tapi pengetahuan terbatas.
"Sepanjang pengamatan saya politisi yang tidak melalui proses meretokrasi ada gegar budauya. Harus dituntut bicara semua hal," kata dia.
Lely pun mengatakan ketidaksetujuannya jika anggota partai yang baru langsung menjado calon anggota legislatif. Setidaknya, kata Lely, dibutuhkan waktu lima tahun sebelum maju menjadi caleg.
"Saya tidak setuju orang baru masuk partai jadi caleg. Mereka harus mengerti funsi budgeting, pengawasan dan legislasi," terangnya.
Lely pun mencontohkan Partai Demokrat yang memiliki anggota legislatif sebanyak 148 orang. Namun yang berbicara di media atau tampil ke publik hanya itu-itu saja dan tidak banyak.