TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Itet Tridajajati Sumarijanto, menyarankan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk melakukan riset terkait menurunnya minat membaca pada anak Indonesia.
"Balitbang seharusnya melakukan penelitian, survei, dengan melihat kondisi riil terkait mengapa minat baca pada anak Indonesia bukan malah mengurusi persoalan penggandaan soal Ujian Negara (UN) dan distribusinya yang sama sekali tidak sesuai dengan tupoksinya," kata Itet dalam keterangan persnya, Jumat (17/5/2013).
Itet menuturkan, dirinya mengaku merasa prihatin dengan kondisi dimana minat baca anak Indonesia sangat rendah, dan tidak adanya sarana yang memadai untuk menumbuhkan minat baca anak, seperti perpustakaan sekolah.
"Saat saya melakukan kunjungan kerja ke daerah Lampung, ditemukan ada sekolah yang terletak di Kotamadya namun tidak memiliki perpustakaan sekolah, tetapi sekedar tempat untuk penyimpanan buku pelajaran," katanya.
Melihat kondisi seperti diatas kata Itet perlu dicarikan solusi agar minat baca bisa meningkat. Dan ini menjadi tugas bersama khususnya Perpustakan Nasional dan Kemdikbud, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43/2007 tentang Perpustakaan, dimana menjadikan perpustakaan sebagai perangkat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, termasuk juga perpustakaan sekolah.
Menurut Itet, salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan membangun sistem membaca simulasi komprehensif. "Seperti yang sudah saya lakukan di Batanghari, Pringsewu, Sindang Mulyo, Mesuji dan Lampung Timur," ucap Itet.
Lebih lanjut Itet mengatakan dalam sistem membaca simulasi komprehensif, para pembaca tidak sekedar disediakan buku, tetapi di juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang, seperti tempat praktek dan alat-alat penunjang.
"Seperti contoh para Ibu disediakan buku yang berhubungan dengan resep masakan, mereka tak sekedar membaca namun mereka juga diberikan pelatihan untuk mempraktekkan resep yang mereka baca, sehingga diharapkan mereka menjadi kreatif dan dapat menjadi agent of change didaerahnya," katanya