TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Johnson Siregar, pengacara tersangka Toto Hutagalung, memertimbangkan untuk mundur membela kliennya.
Karena, Johnson menilai Toto yang disebut-sebut sebagai orang dekat Wali Kota Dada Rosada, semakin tidak kooperatif membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap kasus dugaan suap hakim PN Bandung Setyabudi Tedjocahyono.
"Saya memertimbangkan untuk mundur. Kan dari awal saya bilang, menyarankan agar kooperatif dengan KPK. Tapi, belakangan saya lihat, kurang menarik mungkin rencana saya. Jadi, saya mundur saja," kata Johnson saat dihubungi wartawan, Senin (20/5/2013).
Menurutnya, membela Toto yang semakin tidak kooperatif, akan merusak norma dan prinsip penegakan hukum.
"Saya sudah malas. Enggak sesuai lagi dengan profesional saya," ujarnya.
Informasi yang diterima Tribunnews.com, Toto bahkan kerap memagarkan informasi saat diperiksa penyidik KPK. Dia selalu menyekat informasi yang berhubungan dengan Wali Kota Bandung Dada Rosada dan pejabat Pemkot Bandung, terkait kasus dugaan suap tersebut.
Namun, informasi soal keterlibatan Hakim Setyabudi, selalu diumbar dan dibuka tuntas ke penyidik. Keterangan terakhir soal Hakim Setyabudi, terang Toto melalui pengacaranya, bahwa selain uang, hakim Setyabudi kerap meminta layanan seks untuk pemulusan kasus tersebut. (*)