TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Senior Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS), J Kristiadi mengatakan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sudah tidak bisa dibendung hingga Pemilu 2014.
"Jokowi tidak bisa distop populeritasnya. Bahkan bukan hanya populeritas, tapi elektabilitasnya," tegas Kristiadi kepada wartawan, usai diskusi di kompleks Gedung MPR, Jakarta, Senin (27/5/2013).
Dia memperkirakan elektabilitas Jokowi bisa menembus 50 persen di akhir tahun ini.
Namun, imbuhnya, semuanya ini masih tergantung kepada putusan Jokowi dan PDIP. Yakni apakah Jokowi akan maju menjadi Calon Presiden. Dan apakah PDIP akan mengusung Jokowi menjadi Capres.
Namun, bila kedua hal itu selaras, maka bukan tidak mungkin Jokowi akan memenangkan kursi Presiden 2014 mendatang.
Hasil survei Center for Strategic and International Studies ( CSIS) menempatkan Jokowi sebagai Capres teratas dan terkuat. Hasil survei disampaikan Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips J Vermonte dan peneliti senior CSIS J Kristiadi saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (26/5/2013).
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka dengan jumlah responden 1.635 orang yang berada di 31 provinsi pada 9-16 April 2013. Warga Papua dan Papua Barat tidak dilakukan survei lantaran situasi yang tidak kondusif.
Philips mengatakan, ketika ditanya siapa tokoh yang akan dipilih sebagai capres di Pemilu 2014, sebanyak 28,6 responden menjawab Jokowi. Tokoh lain yang disebut, yakni Prabowo Subianto sebanyak 15,6 persen, Aburizal Bakrie 7 persen, Megawati Soekarnoputri 5,4 persen, Jusuf Kalla 3,7 persen, Mahfud MD 2,4 persen, Hatta Rajasa 2,2 persen, dan 28 persen responden belum memiliki pilihan.
Dari segi popularitas, Jokowi paling populer di antara pejabat publik atau pejabat negara lainnya. Popularitas politisi PDI Perjuangan itu sebesar 85,9 persen, mengalahkan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono di angka 78,5 persen. Pejabat lainnya, yakni Sri Sultan Hamengkubuwono X 59,5 persen, Dahlan Iskan 42,6 persen, Mahfud MD 39,6 persen, Pramono Edhie Wibowo 20,2 persen, Djoko Suyanto 15,2 persen, Gita Wirjawan 8,4 persen, dan lainnya.
Philips mengatakan, hasil survei CSIS pada Januari 2012, Prabowo paling tinggi tingkat dukungan publik sebagai capres. Namun, elektabilitas Jokowi kini melampaui Prabowo. Adapun elektabilitas tokoh-tokoh lama, kata dia, stagnan atau menurun.
"Fenomena ini bukan soal Jokowi semata. Ini indikasi bahwa masyarakat Indonesia mengharapkan calon pemimpin alternatif, Jokowi atau calon alternatif lainnya," kata Philips
CSIS: Naiknya Elektabilitas Jokowi Sudah Tak Terbendung Lagi
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger