TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Taufiq Kiemas, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekaligus politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), memiliki catatan komplikasi penyakit semasa hidupnya.
Karena itu, pihak keluarga kerap mengingatkan dan menyarankannya agar beristirahat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo, mengaku melakukan komunikasi terakhir saat Taufiq mengikuti peringatan Hari Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur, 1 Juni 2013.
Tjahjo menduga Taufiq terlalu memaksakan diri mengikuti acara tersebut, kendati mengetahui punya gangguan pada jantungnya.
"Memang beliau memaksakan mengikuti Hari Pancasila di acara pejabat kenegaraan bersama Wapres Boediono ke Ende," ujar Tjahjo di rumah duka, Jalan Teuku Umar Nomor 27A, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2013) malam.
Taufiq Kiemas meninggal dunia setelah mendapat penanganan medis di Singapore General Hospital, Singapura, Sabtu (8/6/2013) pukul 18.00 waktu setempat.
Taufiq dibawa ke rumah sakit Singapura sejak 2 Juni 2013, seusai mengikuti acara di Ende.
Tjahjo mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya politisi senior PDIP.
Namun, ia sempat mendapatkan kabar dari istri sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno melalui telepon, bahwa kondisis kesehatan Taufiq sempat stabil sekitar pukul 17.00 WIB.
Bahkan, saat itu Taufiq sudah bisa menyapa Mega dan putra-putri yang mendampingi di rumah sakit.
"Saat berangkat ke Ende beliau masih sehat," ungkapnya. (*)