TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah sudah diketahui identitasnya. Saat ini Mabes Polri sedang menelisik siapa orang-orang dibalik tindakan tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa pihaknya sedang meneliti lebih dalam lagi terhadap jaringan Zainul Arifin.
"Kita tahu, di Poso ini didatangi oleh mereka yang lakukan aktivitas perencanaan aksi teror, sedangkan mereka bukan dari sana (Poso). Jadi ini ada bukti lagi bahwa ada upaya ajak masyarakat poso untuk melakukan aksi radikal atau teror seperti ini," ungkap Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2013).
Dengan diketahuinya pelaku bom bunuh diri berasal dari Lamongan, Jawa Timur, dikatakan Boy bahwa fenomena tersebut merupakan indikasi bahwa Poso dijadikan basis bahkan aksi teror.
"Itu yang terus kita antisipasi. Harus ada komunikasi intens dengan tokoh masyarakat, agama. Jadi masyarakat Poso yang sudah damai tidak terprovokasi dengan ajakan-ajakan seperti ini. Karena tidak mudah mengelola Poso dari masa ke masa," ujarnya.
Setelah gagal upaya pelatihan teror di Aceh, banyak pelakunya yang lari ke Poso untuk jadi basis pelatihan atau pergerakan teroris.
Mengenai seluk beluk Zainul, Polri hingga kini masih terus menggali Informasi untuk mengungkap jaringannya secara utuh.
"Kita kembangkan jaringan Zainul Arifin. Tentu kita yakin yang bersangkutan tidak mungkin sendiri, ada yang merekrut dia, hingga dia ikut ini. Siapa yang memberi bantuan, kita sedang dalami, untuk juga mengetahui kronologis tibanya mereka di Poso. Penyelidikan arahnya ke sana," katanya.
Polri Telusuri Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolres Poso
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger