TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengaku santai dengan keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi, dan pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Tifatul pun menegaskan bahwa ia tak dapat tekanan dari para kader PKS.
"Enggak deg-degan, Tenang banget ," ujar Tifatul saat keluar dari Gedung Kementerian Perekonomian, usai pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi, Jumat (21/6/2013).
Menurut Tifatul, BLSM yang semula ditentang oleh PKS, kini telah sah dan tidak bisa diganggu gugat. Sebab, anggaran BLSM sudah dimasukkan ke dalam UU APBN-Perubahan 2013.
"Diambil keputusan dalam DPR, sah secara hukum diundangkan," jelas Tifatul.
Tifatul pun menambahkan, ia mendukung penuh kenaikan harga BBM bersubsidi, karena ia bagian dari pemerintah.
"Saya bicara atas nama pemerintah (soal) penyesuaian harga BBM," ucap Tifatul.
Tifatul menjelaskan, penolakan PKS dalam rapat paripurna tidak ada hubungan dengan dirinya. Menurut Tifatul, ia menjabat sebagai menteri mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Enggak ada hubungan status, PKS dalam hal ini sudah memahami," kata Tifatul.
Tifatul menambahkan, hingga kini PKS masih masuk dalam koalisi, dan belum ada keputusan apakah PKS akan keluar dari koalisi atau tidak.
"Masih di koalisi PKS, belum ada keputusan, jangan ditanya niat orang seperti apa," cetus Tifatul. (*)