News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBY Prioritaskan Distribusi Logistik Korban Gempa Aceh

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban gempa di tenda darurat Desa Timang Gajah, Bener Meriah, Rabu (3/7). Gempa tektonik berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia, ratusan luka-luka dan kehilangan tempat tinggal. (SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengintruksikan kepada jajarannya yang bertugas di wilayah gempa Aceh, untuk memprioritaskan distribusi bantuan logistik kepada warga yang menjadi korban.

Ditegaskan, penyaluran bantuan logistik harus benar-benar terdistribusi dengan baik kepada para korban. Karena bantuan logistik sangat dibutuhkan warga yang berada di pengungsian sekarang ini.

"Presiden menekankan bantuan logistik diutamakan, dan prioritaskan, diperhatikan. Beberapa saudara yang ada di tempat pengungsian mengharapkan demikian," tegas Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada Wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (10/7/2013).

"Ini sudah menjadi atensi preisden, mudah-mudahan tidak ada kekurangan logistik di penampungan," tambahnya.

Kata dia pula, dalam masa tanggap darurat sekarang ini, diprioritaskan membantu sepenuhnya bagi kehidupan sehari hari warga di pengungsian sementara. Baik itu bahan makanan pokok, sandang dan tempat penampungan.

Selain itu, Pemerintah juga akan membantu para korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah membangun kembali rumah yang rusak akibat gempa yang terjadi pada Selasa (2/7/2013) lalu. Bantuan ini sendiri akan diberikan pemerintah pasca-masa tanggap darurat dicabut.

"Pemerintah akan mendukung rumah korban yang terkena dampak gempa," ungkap Julian.

"Bilamana rumah yang rusak berat akan mendapat santunan sebesar Rp 40 juta, rusak sedangn Rp 20 juta dan rusak ringan Rp 10 juta. Jadi nanti akan ada penilaian kategori apakah struktur rumah tersebut masuk kategori rusak berat, sedang atau ringan," tambahnya.

Ada berapa rumah, Julian katakan, itu sedang dihitung, dan didata. "Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah. Kita tahu kondisi yang terkena dampak gempa cukup serius, banyak rumah rusak, pemerintah punya kewajiban untuk membantu memulihkan rumah yang terkena dampak," katanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini