Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai upaya antisipasi pemblokiran tol Jakarta-Cikampek agar tidak merembet ke wilayah hukum Polda Metro Jaya, kepolisian menurunkan sekitar empat Satuan Setara Kompi (SSK) Brimob.
"Kami dari Polda Metro sudah mengirimkan 4 SSK Brimob ke sana untuk antisipasi hal terburuk seperti pemblokiran merembet ke wilayah Polda Metro Jaya," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Kamis (11/7/2013).
Rikwanto menuturkan, pemblokiran tol terjadi di ruas tol Cikampek yang berada di wilayah Karawang, Jawa Barat dan merupakan wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Aksi pemblokiran dipicu adanya sengketa lahan antara PT SAM dengan warga setempat. Di beberapa persidangan, PT SAM menang. Warga tidak terima," terang Rikwanto.
Lebih lanjut Rikwanto menjelaskan, berdasarkan info yang diperoleh rencananya hari ini Pemda Jawa Barat sedang melakukan pengukuran di lahan sengketa itu. Dan sepertinya pengukuran itu, dimanfaatkan warga untuk menarik perhatian Pemda Jabar. Dan terjadilah aksi demo oleh sekitar 1500 massa.
"Yang demo ada 1.500 massa. Akibat pemblokiran ini, ruas wilayah Karawang mengalami kemacetan. Dan kemacetannya berimbas juga ke wilayah hukum kita," kata Rikwanto.
Untuk diketahui, Jalan tol Cikampek KM 44 macet total sepanjang enam kilometer. Hal tersebut disebabkan adanya pendemo yang memblokade jalan. Para pengunjuk rasa menutup akses jalan tol lantaran terkait persoalan sengketa lahan di Karawang, Jawa Barat.
"Kilometer 44, dua arah macet panjang karena diblokir massa. Pendemo warga sekitar, para petani," kata Petugas Jasa Marga, Erika.
Massa pendemo juga sempat melakukan aksi bakar ban di tengah jalan tol.