TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengaku mempunyai video skandal korupsi para pejabat negara.
Merespons hal tersebut, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, meminta Hasto untuk membuka informasi tersebut.
"Dibuka aja kalau ada, kan kalau fakta hukum, kalau bukan fakta hukum ya mungkin nanti pengadilan yang akan menentukan. Kita negara hukum kok," ucap Mardani, Senin (30/12/2024).
Mardani juga buka suara soal adanya dugaan kriminalisasi terhadap eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara (Jubir) PDIP, Guntur Romli.
Ia menekankan agar hal itu disampaikan ke publik sehingga masyarakat bisa menilai.
"Itu termasuk yang ditunggu publik, dan karena itu, kalau pandangan saya tetap, kalau itu fakta hukum monggo dibuka, dan Pak Prasetyo Hadi, Mensesneg kita sangat lugas, monggo saja," ungkapnya.
Terpisah, politikus PDIP, Aria Bima, mengaku tak memahami soal video yang dimaksud Hasto.
"Kami persilakan untuk menanyakan ke Pak Hasto ya hal-hal yang terkait," kata Aria di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin.
Ia menyebut tak begitu paham dengan urusan personal Sekjen PDIP tersebut.
Oleh sebab itu, ia meminta supaya hal tersebut ditanyakan langsung kepada Hasto.
"Saya enggak tahu. Sampai hari ini saya belum ketemu dengan Pak Hasto."
Baca juga: Calon Sekjen PDIP Pengganti Hasto Sudah Mulai Dibahas Internal Partai
"Kalau membaca melihat di media ada beberapa yang disampaikan saat ini lebih pada personal Pak Hasto," ungkapnya.
Sebelumnya, PDIP memastikan video skandal korupsi pejabat negara yang dipegang Hasto Kristiyanto bukan gertakan.
File itu kini disimpan di tempat yang aman di bawah kendali Hasto.