TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mertua Djoko Susilo, Joko Waskito mengaku dirinya tak mengetahui asal usul dana anaknya Dipta Anindita saat membeli SPBU di Muara Kapuk, Jakarta Utara. Dirinya berdalih, saat itu hanya diminta Dipta untuk menandatangani surat pembelian.
Joko yang namanya digunakan dalam pembelian pom bensin tersebut mengaku dirinya hanya dipinjam nama.
"Anak saya bilang, mau beli pom bensin, saya diminta datang untuk melihat. Saya kemudian pulang dari Balikpapan menuju Muara Kapuk," kata Joko saat bersaksi untuk terdakwa Djoko Susilo dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pengadaan simulator roda dua dan empat di Korlantas Polri 2011 dan pencucian uang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (16/72013).
Joko yang mengaku sempat bekerja di bidang perminyakan, saat itu tak banyak memberi rekomendasi. Sebab, ia tak mengerti soal pengelolaan pom bensin. Beberapa saat kemudian, Joko diminta Dipta untuk kembali ke Jakarta.
Saat datang ke Jakarta itulah, kata Joko, Dipta kemudian meminta dirinya untuk menandatangani surat pembelian di rumah Dipta di Prapanca, Jakarta Selatan dengan didampingi Erick Maliangkay.
"Saya tanda tangan dokumen tanpa membaca. Saya tidak membaca, tapi tahu ada kaitan dengan pembelian," ujarnya.
Djoko menegaskan, dirinya tidak tahu dari mana asal uang yang digunakan Dipta membeli pom tersebut. Ia pun mengaku, kartu tanda penduduknya tak pernah diberikan kepada Dipta untuk membeli.
"Soal harga sama sekali tidak tahu. Saya hanya tanda tangan, KTP tidak dipinjam, dan saya nggak nyodorin apa-apa," ujarnya.
Mertua Djoko Susilo Ngaku Dipinjam Namanya untuk Beli SPBU
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger