Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai politik Islam dinilai meredup pada Pemilu 2014 mendatang. Hal itu diketahui dari hasil survei yang dilakukan Indonesia Research Centre (IRC).
Peneliti IRC Natalia Christanto mengatakan dalam hal elektabilitas partai politik,sebagian besar (44.1%) masyarakat masih merahasiakan dan bisa belum menentukan pilihan partai politik.
"Potret pemilih mengambang ini relatif besar angkanya," kata Natalia Christanto dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (16/7/2013).
Sedangkan masyarakat yang secara terbuka menyebutkan pilihan partai politik diperoleh data sebagian besar masyarakat memilih PDIP (18%). Sebagian kecil lainnya memilih Demokrat (7.7%), Golkar (7%), Gerindra (6.6%) dan Hanura (5.9%).
"Sementara partai politik seperti PKS, PAN, PKB dan PPP – yang notabene parpol berbasis Islam -- hanya diminati kurang dari 3.5% masyarakat," ujar Natalia.
Ia mengatakan rendahnya elektabilitas partai politik yang berbasis Islam ini menjadi sebuah ironi di sebuah negeri yang mayoritas berpenduduk Islam.
Embel-embel Islam,katanya, nampaknya tidak otomatis memikat yang masyarakat pemeluk Islam.
"Pamor partai Islam cenderung redup. Pada kenyataannya untuk saat ini umat Muslim Indonesia lebih tertarik memilih partai politik berideologi nasionalis daripada agamis," tuturnya.
Indonesia Research Centre (IRC) melakukan survei terhadap pemilik telepon di 11 kota besar di Indonesia (Bandung, DKI Jakarta, Lampung, Makassar, Denpasar, Medan, Palembang, Samarinda, Semarang, Surabaya dan Tangerang) pada 8-11 Juli 2013.
Diketahui, populasi survei adalah pemilik telepon di 11 kota besar di Indonesia (Bandung, DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Medan, Palembang, Lampung, Semarang, Samarinda dan Tangerang) Jumlah sampel (n) sejumlah 794 responden yang dipilih secara acak dari buku telepon residensial terbaru terbitan Telkom. Dengan jumlah sampel di atas maka margin of error (MoE) + 3.48% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei ini tidak dimaksudkan untuk merepresentasikan pandangan seluruh masyarakat Indonesia. Sementara responden yang terpilih dalam survei ini adalah laki-laki (45%) dan Perempuan (55%).
Responden berusia 17-21 tahun (7%), 22 – 40 tahun (48%) dan usia di atas 40 tahun (45%). Sedangkan pendidikan responden untuk setingkat SD-SLTP (11.2%), setingkat SLTA (54%) dan di atas diploma (32.9%).