TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra mengakui elektabilitasnya meningkat karena latar belakang Prabowo Subianto. Ketua Dewan Gerindra itu berpeluang besar sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
"Iya karena sosok Prabowo, mengapa dia sosoknya begitu menarik, karena dia antitesa dari SBY," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Martin mengatakan kekurangan Presiden SBY terletak pada keraguan dan tidak berani mengambil keputusan. "Jadi dia antitesanya, jadi orang rindu sosok seperti itu," tuturnya.
Anggota Komisi III DPR itu mencontohkan kenaikan elektabilitas Gerindra dapat terlihat dalam pertemuan di daerah pemilihannya.
"Saya buat acara buka puasa yang kita rencanakan hadir 300 yang hadir 1000 ini memang ada satu fakta terjadi peningkatan yang siginifikan. Karenanya partai Gerindra tidak pernah takut dengan 20 persen," imbuhnya.
Mengenai wakil presiden pendamping Prabowo, Martin mengaku pihaknya sedang mencari sosok yang tepat. Ia tidak membantah bila Gerindra sedang membidik tokoh perempuan sebagai calon wakil presiden.
"Kalau kita berhasil 20 persen kita akan pertimbangkan untuk mencari seorang wanita. Karena kita ingin membuat kesimbangan antara wanita dan pria. Karena wanita dalam prakteknya lebih sulit tergoda korupsi," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional (LSN), menyatakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang tinggi jika pemilihan presiden (Pilpres) dilaksanakan hari ini. Prabowo merupakan capres struktural dengan memperoleh 22,7 persen yang mengalahkan tokoh partai lainnya.