Djoko mengatakan, kebanyakan keris-keris itu didapatkannya dari mencari atau hunting hingga ada orang yang datang menawarkan kepadanya. Dan mendapatkan keris pusaka itu seperti "jodoh-jodohan".
"Jangan tanya saya tanya sama orang tahu keris. (Jual beli keris) sama seperti orang punya duit dan ingin beli rumah, tapi belum tentu rumah itu terbeli. Sama seperti naik haji, punya uang untuk naik haji, tapi ada yang gagal berangkat," ujar Djoko yang mengenakan batik hijau.
Djoko mengaku dari keris-keris yang dimilikinya itu mempunyai kesaktian masing-masing, termasuk untuk pemikat wanita dan kejantanan pria.
"Beda-beda (kesaktiannya). Yah ada yang buat itu," aku Djoko sambil menunjuk ke arah Juniver yang sedang mengacungkan telunjuknya.
Junivert selaku orang dekat dengan Djoko dan dua petugas KPK yang mengawal Djoko, tampak terperangah saat menyaksikan pengakuan jenderal polisi bintang dua tersebut. Dan sesekali mereka tersenyum.
Meski pernah diberitahu oleh Djoko, Junivert mengaku baru percaya setelah sang juru rawat keris Djoko, Indra, mengungkapkan kesaktian keris-keris Djoko dalam persidangan. Bahkan, Junivert mengakui cerita miliaran rupiah harga keris pusaka nan sakti Djoko itu membuatnya tergiur untuk berbisnis keris pusaka.
Lebih lanjut Djoko mengungkapkan, kesaktian lain dari keris-keris yang dimilikinya adalah untuk membuat dirinya tetap berwibawa di depan anak buah, tetap dalam keadaan tenang, murah rezeki, dan bertangan dingin.
"Pak Jenderal, di antara keris-keris yang bapak punya, mana yang paling sakti?" tanya seorang wartawan.
"Yang paling sakti itu rahasia," jawab Djoko.
Dalam perbincangan hangat malam itu, Djoko pun sempat menawarkan diri untuk memperlihatkan keris yang dimilikinya. "Kamu mau lihat. Tapi, izin dulu sama yang ini," kata Djoko sembari melongok ke petugas KPK yang berdiri di belakangnya.
Selanjutnya, Djoko yang pernah mendapatkan beberapa penghargaan dari Presiden SBY itu mengatakan, kesaktian suatu keris tersebut tergantung kepercayaan masing-masing. Karena itu, yang tidak percaya, keris pusaka itu takkan menjadi jodohnya.
Ada pula sejumlah pantangan yang harus diperhatikan bagi si pemilik keris tersebut, termasuk ritual khusus perawatan benda pusaka tersebut. "Begitu juga, tidak sembarang orang bisa dititipkan untuk merawat (keris pusaka)," kata Djoko.
Djoko hanya tersenyum saat diminta menceritakan kronologi dirinya menjual sebuah keris miliknya seharga 680 ribu Euro kepada seorang warga Jerman pada 1999, sebagaimana diungkapkan oleh Indra dalam persidangan.
Selain keris sakti, Djoko mengakui dirinya juga mengoleksi cinderamata yang baginya itu bagian dari seni.