TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam mengecam kudeta yang dilakukan militer Mesir terhadap Presiden Mohamed Morsy.
Ormas Islam tersebut bahkan menyebut tindakan militer tersebut sebagai tindakan teroris yang menggulingkan pemerintahan yang terpilih secara demokratis.
"Pertama, kami mengecam keras terorisme militer Mesir terhadap pendukung Presiden Morsy yang kami baca terjadi pembunuhan brutal. Kami minta aksi ini dihentikan," ujar Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah, saat membacakan pernyataan sikap di kantornya, Jakarta, Senin (29/7/2013).
Kedua, pimpinan dan ormas Islam mendesak ditegakkannya hukum dan demokrasi dengan dikembalikannya Presiden Morsy sebagai presiden.
Ketiga, pimpinan dan ormas Islam mengimbau dan menyerukan kepada OKI (Organisasi Konferensi Islam), Liga Arab, dan masyarakat internasional untuk mendukung restorasi kepemimpinan berdasarkan demokrasi.
"Keempat, kami mengecam intervensi internasional khususnya Amerika Serikat , termasuk Israel, dan kami ingatkan tidak melanjutkan intervensinya," kata Din.
Pernyataan sikap tersebut sendiri ditulis dalam Bahasa Inggris dan akan dikirim ke Perserikatan Bangsa Bangsa, OKI, Liga Arab, masyarakat internasional, dan pihak-pihak terkait.