News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pabrik Ekstasi di Lapas, Presiden SBY Perlu Sidak

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) perlu melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Lapas dalam waktu dekat ini. Apalagi melihat begitu banyaknya kasus-kasus di Lapas yang sangat meresahkan masyarakat.

Kasus terakhir, menurut Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat terungkapnya pabrik ekstasi dan sabu di bengkel napi di Lapas narkotika Cipinang.

"Ada baiknya Presiden SBY melakukan Sidak ke Lapas dalam waktu dekat ini. Agar SBY mendapat gambaran yang lebih mendalam terhadap permasalahan yang dihadapi di Lapas," ungkap dia, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (7/8/2013).

Begitu juga, imbuhnya dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Augustus mendatang, SBY perlu juga menyampaikan tekad dan rencana pemerintah kedepan untuk menghindari terjadinya lagi kasus-kasus memalukan seperti ini.

Martin juga meminta Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin menindak tegas oknum petugas Lapas yang terlibat adanya pabrik ekstasi dan sabu di bengkel napi di Lapas narkotika Cipinang.

Karena dia yakin, kegiatan ini pasti melibatkan petugas Lapas. Karena tidak mungkin bisa pembuatan ekstasi dan sabu dilakukan di Lapas tanpa perlindungan dari petugasnya.

"Menkumham kita minta bertindak tegas dalam kasus ini. Terhadap petugas yang terbukti ikut melindunginya serahkan kasusnya ke kepolisian. Kalau perlu dipecat," tegas Politisi Gerindra ini saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (7/8/2013).

"Saya punya keyakinan bahwa masih ada Lapas-lapas lain yang memiliki potensi dijadikan tempat untuk memproduksi narkotika seperti yang di Lapas Cipinang ini," tuturnya.

Menurutnya, tidak cukup hanya hukuman disiplin di internal Kementerian hukum dan HAM saja yang diambil Menkumham, supaya ada efek jera bagi para petugas.

"Pendeknya perlu tindakan tegas dari Pemerintah supaya jangan terjadi lagi berdirinya pabrikasi seperti ini di Lapas yang mempermalukan kita semua," tegas dia.

Selain itu, anjing-anjing pelacak yang cukup banyak dimiliki Polri dan BNN seharusnya juga didayagunakan untuk mengendus narkotika di Lapas.

"Kita sudah berkali-kali meminta Dirjen Pemasyarakatan, Polri dan BNN supaya menggunakan anjing pelacak dalam membaui narkoba di Lapas dan Rutan, sebab anjing-anjing ini jauh lebih jujur dan pasti tidak dapat disogok oleh para mafia narkoba," ujarnya.

Disamping itu mutasi perlu dilakukan terus menerus terhadap petugas untuk mencegah mereka memiliki kesempatan berkomplot dengan para tahanan kalau terlalu lama bertugas disatu tempat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini