TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mengaku sedang mencari dana untuk penyelenggaraan konvensi penjaringan calon presiden. Anggota Dewan Pembina Demokrat Melani Leimena Suharli mengaku siap bila kader dimintai sumbangan untuk acara tersebut.
Meskipun, kata Melani, setiap kader Demokrat yang terpilih menjadi anggota DPR telah dipungut sumbangan wajib untuk partai.
"Kita anggota dewan ada kewajiban menyetor setiap bulan. Tapi untuk konvensi sendiri kita belum tahu kebijakan apa kita harus setor lagi. Kita sih oke-oke saja ini kan demi kemajuan partai," kata Melani di Gedung MPR, Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Mengenai besaran sumbangan wajib, Melani enggan membeberkannya. Ia juga mengaku belum mengetahui mengenai pendanaan konvensi.
Sebab, katanya, terdapat pergantian pengurus pada Bendahara Umum Demokrat dimana saat ini baru dijabat oleh wakil bendahara umum.
"Kalau pendanaan sany belum tahu mungkin karena sekarang juga ada pergantian bendahara dan dinyatakan untuk konvensi ini bukan dari calon," tuturnya.
Sebelumnya, Partai Demokrrat enggan mengungkapkan biaya yang harus dikeluarkan untuk menggelar konvensi calon presiden. Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik memastikan anggaran konvensi tidak besar.
"Enggak, enggak, enggak besar kok. Kita tidak ingin biaya besar-besar," kata Jero Wacik di Hotel Dharmawangsa, Jakarta (11/6/2013).
Jero sendiri mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari anggaran untuk konvensi. "(Anggaran) belum ada, kita lagi mencari," tuturnya.
Namun, Menteri ESDM itu memastikan dana untuk acara tersebut berasal dari sumber yang sah dan halal.
"Mungkin ada orang atau perusahaan yang pingin bantu boleh saja, selama halal," katanya.