News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala SKK Migas Ditangkap

Rudi Rubiandini Bantah Selingkuh dengan Teman Sekantor Berinisial S

Penulis: Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini dibawa keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013). Rudi Rubiandini ditangkap KPK Selasa (13/8/2013) malam karena diduga menerima suap dari pihak swasta. Dari rumah mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, KPK menyita sejumlah barang bukti berupa uang 490.000 dolar AS dan 127.000 dolar Singapura serta motor gede (moge) merek BMW. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala SKK Migas Non Aktif Rudi Rubiandini membantah dirinya terlibat skandal asmara dengan teman sekantor berinisial S. Rudi menjawab hal tersebut saat ditemui di gedung KPK, Kamis(15/8/2013) kemarin.

"Enggak ada, enggak ada," tegasnya sambil berlalu.

Sementara itu Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro juga meragukan hubungan asmara S-Rudi.

"Dia orangnya nggak suka laki-laki. Saya nggak tahu mengapa begitu. Tapi, karena itulah saya ragu, nggak percaya kalau dia ada affair dengan Pak Rudi. Saya bingung, kenapa sekarang banyak kontrovesial soal dia," tuturnya.

Ia mengaku tak pernah berpikir, apabila Rudi terlibat hubungan asmara dengan S. Sebab, selama di kantor, keduanya belum pernah tertangkap basah berduaan.

Dengan Tupoksi staf humas dan Kabag Program dan Pelaporan SKK Migas, Elan menyangsikan pula S terlibat permainan kartel Migas.

"Dia itu tugasnya analisa media. Dia nggak punya kewenangan tender sama sekali. Di bagian Program dan Pelaporan juga tugasanya hanya membuat laporan, membuat bahan presentasi dan membuat kata sambutan buat Pak Rudi," jelasnya.

Elan mengaku sempat menanyakan isu hubungan asmaranya itu.

"Saya tanya, dia cuek saja. Katanya, biarin saja. Enggak tahu deh, ini sengaja digiring opini (publik) oleh sekelompok orang atau bagaimana," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini