News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Ditembak

Polisi Harus Waspada, Bukan Dipersenjatai Semua

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Laboratorium Forensik dan Inafis Mabes Polri memeriksa lokasi penembakan terhadap dua anggota Polsek Pondok Aren di Jalan Graha Raya Bintaro, Pondok Aren, Tangerang, Banten, Sabtu (17/8/2013). Aipda Kus Hendratma tewas ditembak dua pelaku sementara Bripka Ahmad Maulana, tewas ditembak saat berusaha mengejar pelaku. (Warta Kota/alex suban)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Oegroseno tidak mau terlalu dini mengambil kebijakan seluruh anggota polisi diberikan senjata api termasuk Bhayangkara Pembinaan Kemanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas).

Ia tidak mau terpancing bahwa semua polisi harus dipersenjatai melihat kasus penembakan anggota polisi yang tidak dibekali senjata api.

"Sekarang begini, Binmas anggota Polri. Itu nanti jangan terpancing bahwa polisi harus dipersenjatai semua. Kita harus waspada iya. Sekarang kita lihat modus operandinya. Kalau malam hari ya polisi jangan bergerak dinas sendirian, kan ada kawannya, minimal dua orang. Itu meningkatkan kewaspadaan hasil evaluasi. Jadi kalau pakai senjata nanti beli senjata lagi," ungkap Oegro di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2013).

Menurutnya semua anggota Polri mulai dari pangkat terendah sampai tertenggi sudah diimbau pimpinan Polri untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Jangan sampai kita konyol. Rekan kita sudah ada yang jadi korban, masih ada yang konyol lagi ya tidak. Kewaspadaan tinggi. Bagaimana kalau di jalan, dipepet orang, ya kita jangan berhenti. Kalau misalnya dipepet orang malam hari sendirian ya tancap saja gas dulu. Karena situasinya kan situasional, nanti setelah normal kembali," ungkapnya.
 
Oegro pun tidak mau ada kebijakan yang mundur dengan menerapkan kebijakan supaya polisi tidak mengenakan seragam. Menurutnya polisi harus tetap berseragam saat menjalankan dinas untuk fungsi-fungsi tertentu.

"Oh tidak lah, kita jangan sampai mundur seperti itu. Polisi ya berseragam dan tidak berseragam. Jangan sampai tidak berseragam. Nanti masyarakat bingung, loh polisi yang mana? jangan seperti itu," ucapnya.
 
Oegro pun tidak mau menyimpulkan terlalu cepat bila pelakunya bagian dari kelompok teroris.

"Sekarang kita harus ekstra hati-hati. Bahwa kita tidak berani terlalu menggiring pagi-pagi bahwa ini teroris, ini bukan teroris, dan sebagainya. Ini tidak pidana, kita harus ungkap. Setelah kita ditangkap kita tahu motifnya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini