TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Politisi Partai Gerindra Iwan Sumule mengungkap penguasaha asal Palembang, Sumatera Selatan, Sengman Tjahja kini sedang menjalani perawatan di Gleneagles, Hospital, Singapura.
"Saya mendapat kabar ini. Dan kabarnya operasi jantung untuk yang kedua kalinya di Singapura," ujar Iwan Sumule, Selasa (3/9/2013).
Ia juga mengabarkan, dalam waktu dekat Sengman akan memberikan keterangan terkait pemberitaan yang muncul pasca pengakuan dari putra Ketua Dewan Syuro Hilmi Aminuddin saat menjadi saksi untuk Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor beberapa waktu lalu
"Menurut info yang saya terima, dalam minggu ini Sengman akan keluar beri keterangan, dan merasa tidak terlibat. Kenapa terkesan sembunyi kalau memang tidak terlibat. Seharusnya Sengman segera muncul dan memberikan klarifikasi, karena ini menyangkut nama baik Presiden," lanjut Iwan Sumule.
Diberitakan sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum KPK memutar rekaman sadapan pembicaraan Fathanah dan Ridwan Hakim, yang menyebut-nyebut nama Sengman. JPU juga membuka rekaman pembicaraan Ridwan dan Luthfi.
Di tengah percakapan, Luthfi diketahui berbicara dengan sosok yang kini masih misterius, Bunda Putri. Dalam percakapan di rekaman itu, diduga Bunda Putri memiliki pengaruh besar di negera ini.
"KPK juga harus berani dan harus segera memanggil dan memeriksa Sengman, walaupun Sengman dianggap dekat dengan Presiden, agar KPK tidak terkesan pilih tebang dalam pemberantasan korupsi. Siapa pun yang dianggap terlibat dalam korupsi Import Daging atau korupsi apapun, KPK harus berani periksa," Iwan Sumule menegaskan.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarif Hasan dalam komentarnya dalam sebuah stasiun televisi membantah keras ada kader partainya terlibat dalam kasus dugaan suap kuota impor daging sapi.
Bahkan, Syarief menilai kesaksian yang menyebut pihak Partai Demokrat terlibat adalah kesaksian palsu dan dapat dipidana.
Syarief jmengaku tidak mengenal sejumlah sosok yang tersebut dalam hasil penyadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin, Ridwan Hakim, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, dan Bunda Putri yang diperdengarkan di Persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jakarta, Kamis (29/8).
Syarief kemudian meminta majelis hakim jeli, menelusuri kebenaran alat bukti dan pengakuan saksi. Apabila terbukti keterangan saksi berbohong alias palsu, Partai Demokrat, katanya, tidak segan memidanakan.
Sementara Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli mengaku heran bantahan pihak Istana terkait sosok Sengman Tjahya. Rizal menjelaskan, Sengman dikenal dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu penyokong finansialnya ketika terjun ke dunia politik.
Rizal menjelaskan kembali, Sengman kenal dengan Presiden sejak menjadi Pangdam VI di Palembang, Sumatra Selatan. Rizal juga mengaku kenal dengan Sengman karena pernah menemui dirinya untuk belajar ilmu ekonomi, beberapa waktu lalu.