TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mindo Rosalina Manulang kini telah menghirup udara bebas. Kendati demikian, mantan Direktur Marketing PT Permai Grup (milik Nazaruddin) ini masih trauma. Meski hidup bebas, Rosa masih merasa terkekang dan takut karena ancaman-ancaman terus ia terima hingga sekarang.
"Saya di luar, tapi seperti di penjara. Saya trauma, lebih tepatnya saya paranoid," ujar Rosa dalam wawancara eksklusif program Mata Najwa, yang disiarkan Metro TV, Rabu (4/9/2013).
Rosa yang divonis 2,5 tahun penjara saat tertangkap tangan menyuap pejabat Kemenpora terkait kasus Wisma Atlet mengaku, terlalu banyak masalah dan orang menganggap dirinya sumber masalah tersebut.
"Itu yang membuat saya tidak kuat. Saya ini rakyat biasa, saya orang kecil. tidak ada siapa-siapa di belakang saya. ini yang membuat saya tidak keluar dan lebih banyak mengurung diri terus," ujar Rosa dengan suara serak menahan tangis.
Saat ditanya apakah ada ancaman, Rosa pun tak mengelak. Menurutnya, ancaman itu ia terima sejak ditangkap KPK pada April 2011.
"Ancaman bukan hanya kata-kata. Sejak April 2011 sampai sekarang ancaman tetap ada. Orang yang mengancam ini punya power dan punya kaki tangan banyak," terang Rosa.
Rosa pun mengaku, di dalam penjara pun ia juga menerima ancaman. Ia menceriterakan, ketika itu ia ditahan di Rutan Pondok Bambu, Jakarata Timur. Tiba-tiba jam 12 malam ia didatangi seseorang dan mengancamnya.
Dan sejak saat itulah Rosa meminta malam itu juga di keluarkan dari Rutan dan meminta dilindungi LPSK.