Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penembakan Bripka Sukardi diduga merupakan anggota kelompok teroris. Namun, kelompok tersebut bukanlah jaringan teroris internasional Al-Qaeda.
"Ini campuran dendam Konflik Poso," kata Mantan Wakil Kepala BIN, As’ad Said Ali usai kegiatan syukuran hari ulang tahun ke X PPAD di Gedung Pertemuan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
As'ad menilai cara polisi menanggulangi konflik Poso dan kelompok teror Jamaah Islamiyah menimbulkan rasa dendam. Kelompok teror itu mengganggap cara Polri tidak manusiawi.
As'ad pun menyarankan kepolisian untuk mengubah strategi pemberantasan terorisme dengan mengambil hati masyarakat.
"Dengan operasi sedikit korban," katanya.
Ia mencontohkan era 90-an dimana gerakan Jemaah Islamiyah di Indonesia dapat diredam dengan pendekatan para ulama. Kegiatan deradikalisasi juga tidak diekspos sehingga kelompok tersebut akhirnya bertobat.
"Kuncinya yang bisa mengatasi itu diperlukan peran ulama bukan polisi atau BNPT," ujarnya.