News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wajar Adanya Penolakan Foke Sebagai Dubes Jerman

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fauzi Bowo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR menilai wajar adanya penolakan terhadap sejumlah calon duta besar yang diajukan Presiden RI. Salah satu yang diprotes adalah penunjukan Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sebagai calon duta besar RI di Jerman.

"Kalau selama ini kan memang ada pandangan boleh saja yang meragukan, nanti kita akan lihat prosesnya," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Namun, Mahfudz enggan menanggapi lebih detil terkait penolakan banyak pihak terkait penunjukkan Foke. Sebab, kewenangan pemilihan duta besar ada ditangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Nanti pengambilan keputusan kan berdasarakan pandangan fraksi yang ada. Jadi nanti kita tunggu lah," katanya.

Sebelumnya, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman meminta pencalonan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke sebagai duta besar RI untuk Jerman dipertimbangkan. Foke dinilai tidak memenuhi kriteria yang layak untuk mengemban tugas sebagai dubes RI.

Pandangan itu disampaikan melalui surat elektronik yang diterima, Selasa (17/9/2013). Surat tersebut ditandatangani Ketua PPI Jerman Hartono Sugih dan Sekretaris Jenderal Wonny N R Utami tertanggal 16 September 2013.

Dalam pandangannya, PPI Jerman menyinggung kampanye hitam berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) ketika Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012. PPI Jerman menganggap Foke terlibat dalam kampanye berbau SARA yang menyerang Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

"Apa yang dilakukan Fauzi Bowo jelas bertentangan dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana mungkin seorang yang pernah tidak menjunjung tinggi nilai keragaman dipilih dan dicalonkan sebagai dubes RI dan menjadi representasi NKRI di kancah internasional?" tulis PPI Jerman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini