TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan menyilakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproduksi mobil murah nasional.
"Namun sekarang kalau (mobilnya) sudah jadi mari kita berpikir macetnya," kata Mangindaan ketika ditanya pers di kantor Presiden Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Pandangan Menhub ini sejalan dengan pendapat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi yang mengkhawatirkan mobil murah akan tambah memperparah Jakarta.
Menhub mengatakan pendapatnya itu bukan berarti menghambat program mobil murah Kemenperin.
"Kita tidak hambat, sekarang kalau sudah jadi silakan. Cuma saran kami pikirkan supaya tidak tambah macet," kata Menhub.
Meskipun demikian, pihaknya mengimbau penjualan mobil murah jangan di perkotaan.
"Silahkan (dijual) di daerah yang tidak macet, diluar Jawa terutama," kata Menhub.
Menhub mengatakan pihaknya saat ini justru mengurai macet di kota-kota besar seperti Jakarta dengan berusaha untuk menarik perhatian pemilik mobil ke angkutan massal.
"Mari kita kembangkan di bus supaya tidak perorangan. Alihkan ke MRT, comutter line sehingga kemacetan tidak terlalu menghambat. Kereta api kan makin bagus pelayanannya, tarif makin turun karena kita subsidi. Bus juga, justru kami minta bus diperbanyak dengan mesin yang demikian, yang murah. Sehingga bertandinglah," kata Menhub.