TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diajukannya nama Komjen Pol Sutarman sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Timur Pradopo diharapkan tidak ada lagi peristiwa perseteruan antara KPK-Polri.
Pada masa Sutarman menjadi Kabareskrim sebuah peristiwa mengejutkan terjadi, tiba-tiba Polda Bengkulu yang dibantu Polda Metro Jaya mengepung gedung Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) untuk menangkap Kompol Novel Baswedan karena dianggap melakukan tindak pidana saat bertugas di Polda Bengkulu.
Hal tersebut sangat mengejutkan semua pihak, pasalnya pada saat itu kepolisian sedang diguncang isu korupsi Simulator SIM di Korps Lalu Lintas Polri yang membuat Irjen Pol Djoko Susilo harus merasakan dinginnya Rumah Tahanan Guntur.
Meledaknya perseteruan antara KPK dan Polri tersebut dimulai saat Komjen Pol Sutarman sebagai Kabareskrim Polri menetapkan empat orang tersangka dalam kasus tersebut diantaranya Brigjen Pol Didik Poernomo, AKBP Teddy Rusmawan, Budi Susanto, dan Kompol Legimo, dan Sukotjo S Bambang disaat KPK sudah menetapkan tersangka terlebih dahulu terhadap Djoko Susilo.
Sutarman saat itu mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menghentikan penyidikan atas kasus korupsi di Korlantas tersebut sehingga saling tarik menarik kasus pun terjadi sampai akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan mengatasi konflik tersebut.
Ditanya apakah kemungkinan akan terjadi hal yang sama di masa yang akan datang mengingat Sutarman saat ini menjadi calon tunggal Kapolri?
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengungkapkan bahwa potensi peristiwa 'Cicak-Buaya' selalu ada.
"Potensi seperti itu, risiko selalu ada," kata Adnan saat ditemui di Gedung Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Jakarta Selatan, Senin (30/9/2013) seusai Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Kinerja Polri.
Tetapi ia yakin, Sutarman akan berbeda ketika dirinya nanti menjabat sebagai Kapolri.
"Tapi jangan lupa bahwa Sutarman sekarang dengan Sutarman Kapolri beda, saya berharap ketika menjadi Kapolri menjadi Sutarman yang baru. Jadi kita harus positif," ujarnya.
Ditempat lain, juru bicara kepolisian Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan bahwa pihak Mabes Polri belum bisa memberikan tanggapan terkait dicalonkannya Sutarman sebagai Kapolri.
"Sementara kita masih menunggu prose selanjutnya. Saya kira belum bisa kita memberikan tanggapan berkaitan dengan kewenangan presiden. Kita serahkan sepenuhnya kepada presiden dan DPR RI, kita menunggu ya. Sabar ya," ujarnya.
KPK Berharap Jadi Sutarman Baru Bila Terpilih Sebagai Kapolri
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger