Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, menginginkan pertambahan angggaran demi kesejahteraan keluarga prajurit semakin membaik.
"Besok (saat memberikan sambutan HUT TNI) saya mau menggoda presiden, "Pak kalau bisa prajurit saya dinaikkan sedikit lagi saja," kata Moeldoko dalam jumpa pers gladi resik HUT TNI ke-68, di Skadron 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013).
Sebelumnya Moeldoko meminta anggaran bagi TNI untuk dinaikkan. Permintaan itu disampaikannya saat melakukan uji kelayakan dan kepatutan diruang Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (21/8/2013) silam. Moeldoko menginginkan tambahan anggaran sebesar 20 persen dari total anggaran tahun 2013 sebesar Rp 81,9 triliun. Padahal, RAPBN yang diajukan pemerintah anggaran untuk TNI naik sebesar Rp 83,4 triliun.
Jenderal Bintang Empat itu beralasan kenaikan anggaran diperuntukkan tunjangan kinerja prajurit hingga 37 persen dari total anggaran TNI. Selain itu, Moeldoko juga menginginkan memjukan kualitas SDM prajurit TNI melalui proses seleksi pada saar rekrutmen, dan pembinaan karir.
"Wajar kiranya jika remunerasi TNI bisa ditingkatkan menjadi 57 persen atau naik 20 persen, tetapi sepenuhnya sangat tergantung bapak ibu sekalian," kata Moeldoko di ruang Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Moeldoko juga akan mengurangi ketergantungan alutista dari luar negeri dan akan mengoptimalkan alutsista dalam negeri. Sehingga, dapat tercipta kemandirian jangka menengah dan jangka panjang.
"Khususnya seperti radar dan alat komunikasi, untuk menjamin keamanan penggunaan untuk mencegah penyadapan pihak lawan yang dapat berimplikasi jatuhnya korban prajurit yang semakin banyak," katanya.