TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi reformasi di tubuh TNI yang sudah berjalan 15 tahun. Menurutnya, agenda reformasi TNI dinilai berhasil.
Karena menurut Presiden, sejak 1998, TNI konsisten melakukan reformasi internalnya. "Saya sendiri ikut aktif dalam proses awal reformasi yang tidak mudah itu," ungkap SBY. dalam pidato upacara Peringatan ke-68 Hari TNI Tahun 2013, Sabtu (5/10/2013) di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
"Saya berterima kasih kepada segenap keluarga besar TNI atas peran, kontribusi dan kesungguhannya dalam menuntaskan proses panjang reformasi TNI," kata SBY.
Dia tegaskan, bahwa kini sejarah mencatat jalan panjang reformasi TNI telah menunjukkan hasil yang signifikan. Dijelaskan, TNI telah kembali kepada jatidirinya, kembali kepada fungsi dan tugas pertahanan negara. Yaitu menjaga kedaulatan NKRI dan integritas wilayah NKRI.
Lebih lanjut dia katakan, sesuai tema tahun ini, profesional, militan, solid, dan bersama rakyat TNI kuat, diharapkan ini menunjukkan orientasi dan ketegasan sikap TNI dalam menjalankan tugas negara menjaga kedaulatan NKRI yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Sementara tekad bersama rakyat, TNI kuat memiliki makna bahwa kemanunggalan TNI-rakyat adalah sumber kekuatan utama TNI dalam mengemban tugas-tugas negara. Sejarah mencatat TNI lahir, tumbuh dan berkembang bersama rakyat. Sejarah juga mencatat kemanunggalan TNI-Rakyat telah menghasilkan prestasi gemilang di dalam mempertahankan kedaulatan negara maupun dalam peran serta menjalankan roda pembangunan.
"Saat ini dan kedepan bahkan sampai kapanpun kemanunggalan TNI-Rakyat adalah pilar bagi tegak dan kokohnya TNI sebagai kekuatan militer handal dan mampu menjalankan tugas pokoknya," tegas SBY.
Lebih lanjut kata SBY, agar mampu menjalankan tugas-tugas negara, pembangunan kekuatan dan modernisasi TNI terus kita lakukan. Alat utama sistem persenjataan (Alutsista) juga makin kita penuhi dan lengkapi. Kita lakukan pegantian dan penambahan alutsista di semua matra dan di semua lini untuk mencapai tahapan kekuatan esensial minimum.
Melalui pengadaan alutsista dari dalam negeri dan juga melalui kerja sama dengan industri pertahanan negara sahabat, dalam waktu dekat ini kekuatan alutsista kita meningkat secara siginifikan.
Di AD, telah dan akan mulai hadir tank tempur utama, kendaraan tempur panser Anoa, meriam arteleri medan kaliber 155 milimeter, rudal pertahanan udara, rudal anti-tank, roket multi-laras taktis dan strategis serta heli angkut, heli serang dan heli serbu berserta persenjataan dan amunisinya.
Lanjut SBY, sudah dan akan segera melihat alutsista baru TNI-AL yang bertugas menjaga lautan nusantara seperti kapal cepat rudal, kapal perusak rudal, pesawat rudal maritim, tank dan panser amphibi serta roket multi laras taktis.
"Kita juga telah dan akan menyaksikan di angkasa Indonesia sejumlah alutsista baru TNI-AU, seperti pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, pesawat Hercules C-130 H, pesawat tempur super tucano, Sukhoi 27 MK-2," ujarnya.