TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa dirinya seperti kepala tenaga pemasaran (chief salesperson) "PT Indonesia", mendapat kecaman dari kalangan mahasiswa.
Anggota Pimpinan Pusat Front Mahasiswa Nasional (FMN) Yogo Dani menegaskan, pernyataan Presiden SBY dalam pertemuan APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, itu tak pantas dan melukai rakyat Indonesia.
"Indonesia milik rakyat, bukan milik SBY. Indonesia tidak untuk dijual. FMN mengecam SBY yang ingin menjual Indonesia dihadapan para investor," kata Yogo, Selasa (8/10/2013).
Yogo menuturkan, pernyataan Presiden SBY itu sebenarnya bukanlah kiasan, melainkan bermakna harfiah. Itu dibuktikan dengan berbagai kesepakatan antara Presiden SBY dengan banyak pemimpin negara lain yang dinilai menjual berbagai kekayaan agraria Indonesia.
"Salah satunya, kesepakatan dalam APEC itu sendiri. Pertemuan itu, melegalkan liberalisasi atau komersialisasi pendidikan. Seharunys, pendidikan tanggung jawab negara. Pendidikan yang diserahkan kepada pasar, menjadikan biaya pendidikan semakin mahal dan sulit dijangkau oleh anak buruh dan juga tani " Imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden SBY dalam bagian akhir pidato pembukaan acara APEC CEO Summit 2013, menyebut dirinya sebagai kepala tenaga pemasaran (chief salesperson) PT Indonesia.
"Sebagai chief salesperson Indonesia Incorporated, saya mengundang Anda semua untuk menangkap peluang bisnis dan investasi di Indonesia," ujar SBY, disambut tepuk tangan meriah sekitar 1.200 CEO dari berbagai negara yang hadir di acara CEO Summit 2013, Minggu (6/10/2013).